SURABAYA, beritalima.com | Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menghadiri secara langsung silaturahmi dan ramah tamah dengan Himpunan Kawasan Industri (HKI) di Rumah Makan Layar Seafood, Jl. Manyar Kertoajo no. 23-25, Surabaya, Jumat (3/6).
Dalam kesempatan tersebut, Emil mengatakan bahwa dirinya berharap Pemerintah Provinsi Jatim dapat terus bersinergi dengan kawasan industri untuk membangun perekonomian Jatim. Terlebih, Jatim sempat mengalami kontraksi ekonomi saat pandemi Covid-19 berlangsung.
“Dengan adanya acara ini, saya berharap agar bersama-sama kita bisa mengakselerasi pertumbuhan ekonomi kita. Mengingat, kawasan industri itu sangat vital untuk bisa menunjang apa upaya-upaya percepatan ekonomi. Terutama karena kita tahu bahwa 2 tahun ini cukup sulit,” ujarnya.
Menurut Emil, diskusi terkait pertumbuhan ekonomi khususnya pada dunia industri penting dilakukan. Sebab, manufaktur menyumbang 30% dari perekonomian Jatim.
“Jatim ini berkontribusi atas seperenam perekonomian Indonesia. Tapi salah satu persentase terbesar kita ada di manufaktur dengan angka 30%. Makanya ini kita jaga agar percepatan perkembangan ekonomi pasca pandemi ini bisa terwujud dengan segera,” jelasnya.
Untuk itu, pemerintah saat ini tengah mengusahakan pembangunan infrastruktur seperti jalan tol yang dapat menjadi daya tarik bagi investor. Yang mana, kata Emil, juga berdampak baik bagi perputaran ekonomi.
“Jadi kawasan-kawasan industri akan kami kembangkan lagi, terutama di daerah yang sudah punya tol. Selama pandemi ini, para investor hanya wait and see. Nah, mudah-mudahan di 2022 ini, bisa kita genjot lagi. Acara seperti ini juga berguna sekali untuk memperkenalkan potensi-potensi baru di Jawa Timur. Ya siapa tahu ada yang berminat juga ke area yang memang masih terbuka,” imbuhnya.
Lebih jauh, Emil itu juga menerangkan bahwa pengembangan kawasan industri di wilayah lain di Jatim juga menjadi fokus pemerintah. Mengingat, pusat industri Jatim terpusat pada 5 daerah ring satu di sekitar Ibu Kota.
“Sidoarjo, Mojokerto, Gresik, Pasuruan, sama Surabaya itu sendiri itu kan menyumbang setengah dari perekonomian Jawa Timur. Besar sekali dan inilah yang kita sebut sebagai ring satu. Karena sangat terkonsentrasi di daerah-daerah ini saja,” tuturnya.
“Ke depan, Menko Perekonomian sudah memutuskan bahwa _priority project_ kita adalah Gresik, Lamongan, Babat, Tuban. Kalau yang di Perpres 80 sampai Bojonegoro dan Ngawi. Tapi itu mungkin untuk fase kedua. Kalau investor nyari pesisir, sekarang ini masih Gresik. Tapi kalau tolnya jadi, Lamongan dan Tuban akan ikut jadi daya tarik untuk industri berat,” lanjut Emil.
Di penghujung, mantan Bupati Trenggalek tersebut mengajak HKI untuk bersama-sama berjuang mendorong kembali pertumbuhan ekonomi. Meskipun, banyak sekali tantangan yang masih perlu dihadapi.
“Sekarang ini kita dihadapkan dengan permasalahan yang tidak ringan. Mulai dari comodity price yang melonjak sampai daya beli masyarakat yang stagnan. Tapi ekonomi kita ini adalah orkestra, jadi tidak akan bisa berjalan kalau tidak bersama-sama,” tutupnya.
(red)