KEDIRI, beritalima.com| Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak memaparkan potensi besar pembangunan Selingkar Wilis, yang masuk dalam proyek percepatan pembangunan nasional. Sesuai yang tertuang pada Perpres No. 80 Tahun 2019, tentang percepatan pembangunan ekonomi di kawasan Gerbangkertosusilo-BTS-Selingkar Wilis dan Lintas Selatan.
Pemaparan tersebut disampaikan Wagub Jatim yang akrab disapa Emil tersebut dihadapan 750 wisudawan dan wisudawati pada acara wisuda periode II Program Sarjana ke XXXIV dan Program Magister ke XXV Tahun 2019 Universitas Islam Kadiri (Uniska), di GOR Jayabaya, Kediri, Sabtu (21/12).
Emil menjelaskan, jika sebelumnya aksesibilitas di wilayah Selingkar Wilis ini masih susah dijangkau. Karenanya, lewat percapatan pembangunan proyek Selingkar Wilis maka akan bisa menghubungkan wilayah di sekitar Gunung Wilis yang terdiri dari 13 kab/kota. Diantaranya Kab. Ponorogo, Kab. Madiun, Kab. Pacitan, Kab. Magetan, Kab. Trenggalek, dan Kab. Tulungagung.
“Jika dulu Gunung Wilis bagaikan sebuah pemisah, namun paradigma itulah yang ingin kita ubah. Keberadaan kawasan Gunung Wilis justru akan bisa dikembangkan menjadi kawasan ekonomi baru wilayah Mataraman,” tutur Emil.
Ditambahkan, rencana pembangunan proyek Selingkar Wilis ini mencakup berbagai program. Mulai pembangunan Bandara Kediri, jalur tol Kertosono sampai ke Tulungagung, pembenahan jalan Selingkar Wilis, serta penuntasan Jalur Lintas Selatan (JLS). Disamping itu, hal ini juga ditunjang dengan pembangunan pelabuhan di wilayah selatan. Sehingga, mampu membuka poros maritim nusantara di wilayah selatan.
“Dengan berbagai pembangunan ini, maka berbagai peluang akan tercipta di daerah mataraman ini. Baik di sisi ekonomi, sosial, budaya maupun pariwisata. Karenanya, dibutuhkan SDM yang kompten,” imbuh mantan Bupati Trenggalek ini.
Untuk itu, Emil meminta kepada semua lulusan wisudawan dan wisudawati Uniska untuk bisa memanfaatkan peluang ini dengan baik. Salah satu caranya dengan belajar mulitdisiplin, sehingga bisa menambah pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki.
“Sekarang ini eranya multidisiplin, jadi jangan terkungkung dengan batasan yang tertulis dalam ijazah. Karena tidak ada batasan dalam dunia kerja,” tegasnya.
Lebih lanjut disampaikan, para lulusan perguruan tinggi ini memiliki tugas besar ikut menyukseskan program pemerintah khususnya untuk pembangunan proyek Selingkar Wilis. Karenanya, berbagai inovasi dan kreatifitas harus terus diciptakan.
“Kita berharap para wisudawan dan wisudawati ini bisa memiliki kompetensi baik hard skill maupun soft skill. Serta, mau berkorban untuk kepentingan bangsa dan masyarakat,” pungkas Emil.
Pada kegiatan tersebut, juga menghadirkan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) RI Mahfud MD yang menyampaikan orasinya tentang mplementasi deradikalisasi 4.0 untuk mencetak SDM yang unggul demi mewujudkan Indonesia maju.
Turut hadir, Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar, Kepala Bakorwil Madiun, serta seluruh jajaran civitas akademika Uniska. (*)