Hanya Punya Uang 40 ribu, Sedangkan Biaya Melahirkan di RS 8,5 Juta, Warga Miskin di Situbondo Tak Bisa Pulang

  • Whatsapp

SITUBONDO,Beritalima.com – Malang nasib pasangan Bambang Hariyanto (46) dan Istrinya Aisyah (35) warga Dusun Cotek Sidodadi Desa Sumberwaru Kecamatan Banyuputih Situbondo. Mereka termangu di sebuah kamar RSUD Asembagus lantaran tak mampu membayar biaya persalinan yang diperkirakan Rp 8 – 10 juta setelah sang istri melahirkan bayi kembar.

Saat ditemui disalah satu pelataran RSUD didepan ruang Mawar Nomer 7 tempat istrinya dirawat dengan tatapan kosong Bambang Hariyanto mengaku hanya memilik uang Rp 40 ribu. Sedangkan untuk membayar biaya rumah sakit dirinya tidak tahu akan kemana mengadu.

“Sebelum istri masuk kerumah sakit, sejak 21 juni 2018 saya sempat mengajukan permohonan bantuan ke kepala desa, untuk meringankan biaya, tapi katanya saya termasuk golongan “Hampir Miskin” jadi tidak bisa di bantu melalui SPM,”Terangnya dengan tatapan kosong.

Kepala Desa Sumberwaru Sumakki, membenarkan jika warganya atas nama Bambang Hariyanto pernah mendatanginya namun karena regulasi yang ada dan yang bersangkutan tergolong “Hampir Miskin” pada data AKP walaupun sudah di buatkan surat – surat keterangan tidak mampu dari desa dengan nomer : 470/31/S.Ket/X/2018 tetap tidak bisa membantu meringankan biaya.

“Sepengatahuan saya keluarga Bambang kesehariannya hanya buruh tani biasa, rumah yang di tempatipun dari bilik bambu/gedek alias masih belum layak huni, secara surat menyurat sudah saya lengkapi semua persyaratan dari desa namu apa daya,”Ujar Sumakki.

Sepengetahuan Sumakki, Aisyah istri Bambang masuk rumah sakit sejak 3 oktober 2018 dan melahirkan bayi kembarnya dengan cara oprasi di RSUD Asembagus, pihaknya selaku Kades hingga saat ini akan tetap mengupayakan jalan terbaik bagi warganya, bahkan dirinya juga sempat meminta bantuan komunitas Sosial dalam membantu penggalangan dana.

“Saya sendiri sebagai hanya bisa membantu ala kadarnya, tapi kami maaih upayakan dengan cara – cara lainnya semoga warga situbondo tergerak membantu warga kami,”Tandasnya. Minggu (7/10/2018).

Kepala Dinas Kesehatan Situbondo Abu Bakar Abdi, melalui pesan WhatsApp mengatakan jika memang pasien benar -benar tergolong tidak mampu, bisa dilakukan partisipasi dari masyarakat,”Dengan partisipasi masyarakat nantinya terkumpul berapa, sisanya akan kami tanggung bersama RSUD Asembagus,”Singkatnya.

Sejatinya pasien oprasi tersebut sudah bisa pulang sejak sabtu siang 6/10/2018. bahkan selangbinfos yang melekat di tubuh Aisyahpun sudah dilepas oleh pihak rumah sakit, namun karena tidak mempunyai biaya sama sekali pasangan tersebut hanya bisa terduduk lesu. Sembari berharap belas kasihan dari para relawan untuk membantu keluarga miskin tersebut. (Joe)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *