Dompu – beritalima,
Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1437 H yang digelar beberapa hari lagi membuat Sembilan Bahan Pokok (Sembako) di Pasar bawah Dompu mengalami peningkatan harga yang sangat tinggi.
Sejumlah Sembako yang mengalami kenaikan harga tersebut seperti minyak goreng, Gula pasir, gula merah, tomat, cabe rawit dan cabe keriting.
Sementara untuk bawang merah, bawang putih dan telur masih seperti harga biasa.
Salmah (45) salah seorang pedagang Pasar Bawah Dompu yang ditemui media ini kemarin mengatakan bahwa sejumlah Sembako mengalami kenaikan harga.
Dijelaskan, harga minyak goreng satu jerigen berisi 20 Liter dulunya harganya Rp.170 ribu. Sekarang naik menjadi Rp.190 ribu. Sementara harga Tomat yang sebelumnya Rp.5 ribu per Kg kini meningkat menjadi Rp.13 bahkan Rp.14 ribu per Kg.
“Harga Tomat sekarang Rp 13 hingga Rp.14 ribu per Kg. biasanya hanya Rp.5 ribu. Sementara Cabe rawit, cabe keriting juga naik menjadi Rp.25 ribu per Kg yang sebelumnya hanya Rp.10 per Kg,” terangnya.
Sementara itu, salah seorang pembeli Ramlah (34) mengaku heran dan kaget atas peningkatan harga sembako pada pekan ini. Pasalnya harga Sembako sepekan sebelumnya masih stabil dan terjangkau.
“Tadi saya beli tomat dan minyak goreng, harganya lumayan mahal. Saya heran minggu lalu harganya masih stabil dan kita anggap murah, tapi sekarang tiba-tiba naik,” ujarnya.
Peningkatan harga Sembako tersebut diprediksi akan kembali melambung tinggi ketika mendekati hari raya, faktornya ialah meningkatnya kebutuhan masyarakat dan kurangnya pasokan barang yang masuk.
Ditengah melambungnya harga sejumlah Sembako di Pasar Bawah Dompu menjelang Hari Raya Idul Fitri 1437 H, Nampaknya Gula Pasir yang paling tinggi harganya.
Pasalnya, satu sak Gula Pasir mencapai Rp.800 ribu, akibatnya, sebagian pedagang memilih untuk tidak menjual gula pasir.
“Menjelang Lebaran harga Gula Pasir memang naik, yang paling tinggi ini adalah gula pasir, biasanya 1 Kg harga pokoknya Rp.16 ribu dan dijual ecer bisa mencapai Rp.18 hingga Rp.20 ribu per Kg. Kalau satu sak itu mencapai Rp 800 ribu,” terang salah seorang Pedagang Pasar Bawah Dompu Hj Gamar pada media ini kemarin.
Akibat dari melambungnya harga gula pasir itu, Hj Gamar mengaku untuk l tidak menjual harga gula pasir. Hal itu dilakukannya karena merasa prihatin dengan pembeli yang mengeluhkan harga gula pasir saat ini.
Dirinya mengaku bahwa sebelumnya ada Upaya Pemerintah Daerah Dinas Koperasi Industri Perdagangan Tambang dan Energi (Koperindagtamben) melalui Bidang Perdagangan untuk memenuhi kebutuhan gula pasir di Kabupaten Dompu dengan memberikan informasi akan ada penyuplaian gala pasir murah untuk dijual di pasar.
Namun sampai saat ini, Gula Pasir murah tersebut belum juga ada. Padahal lanjutnya, hal itu telah disampaikan oleh Peradangan sejak 10 hari yang lalu.
“Pernah disampaikan oleh Perdagangan tentang gula murah itu, dan kami para pedagang sudah memasukan nama, tapi sampai sekarang belum juga ada. Katanya, untuk kebutuhan jelang lebaran tapi sekarang belum juga datang,” terangnya. (B5-Syukur/Supriyadin/Azwar)