KUPANG, beritalima.com – Harga komoditas vanili kering saat ini di kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT) menembus Rp 6 juta per kilogram. Sedangkan vanili basah Rp 875.000 per kilogram. Sebelumnya tiga tahun lalu Rp 500.000 hingga Rp 600.000 per kilogram.
“ Bahkan saat ini satu kepala keluarga mereka pegang uang Rp 200 juta sampai dengan 300 juta, yang punya vanili kira – kira satu sampai dua mamar/kebun. Saya tahu karena saya keliling kampung dan saya tanya masyarakat,” kata Bupati Alor, Amon Djobo saat jumpa pers dengan wartawan di Kupang, Sabtu (16/3).
Petani vanili menyebar di beberapa kecamatan, yakni kecamatan Alor Selatan, Alor Tengah Utara, Alor Timur Laut, dan sebagian Alor Timur.
Sementara cengkeh saat ini harga saat ini mencapai 180.000 per kilogram.
Ia menambahkan, tahun lalu vanili kering yang dibawa ke Madagaskar mencapai 21 ton lebih. “ Memang 20 tahun lalu, kami kembangkan di masa kepemimpanan pak Ans Takalapeta, dikembangkan di daerah – daerah ketinggian 400 meter dari permukaan laut. Namun harga saat itu tidak menentu dan sempat anjlok Rp 20.000 hingga Rp 8.000 per kilogram. Sekarang kami sudah mulai galakan, dan juga mulai sekolah lapang. Pembeli yang datang memberikan penyuluhan kepada petani vanili, karena harga dan pasaran sudah mulai bagus,” kata Amon Djobo. (L. Ng. Mbuhang)
