Jakarta | beritalima.com – Inovasi Cara Jitu Usaha Tangguh dengan Sistem Pembinaan Koperasi dan Pelaku Usaha (Sibakul Jogja) dari Pemerintah Provinsi D.I. Yogyakarta membuka sesi pertama pada proses presentasi. Sibakul Jogja merupakan aplikasi pendataan Koperasi dan UMKM yang bermanfaat dalam tata kelola pembinaan KUMKM.
Demikian dijelaskan Gubernur Daerah Istimewah Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengkubuwono X pada sesi pertama di hari keenam saat kegiatan Presentasi dan Wawancara Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) tahun 2021, pada keterangan pers yang dirilis Biro Hukum Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (HUKIP Kemen PANRB), diterima beritalima.com, pada Senin (5/7/2021).
Ragam inovasi baik dari Provinsi DIY maupun Provinsi Jawa Barat tampil dihadapan Tim Panel Independen (TPI) yang keenam ini sangat beragam, mulai dari kategori pemberdayaan masyarakat; pertumbuhan ekonomi; kesehatan; tata kelola pemerintahan; perlindungan dan pelestarian lingkungan hidup; dan pendidikan. Selain dari kelompok umum, wawancara dan presentasi juga berasal dari kelompok replikasi.
Inovasi kedua dari Kota Yogyakarta diberi nama Inovasi Gerakan Kampung Panca Tertib menjadi Rampung Panertib dengan tujuan untuk menumbuhkan kesadaran membangun nilai-nilai ketertiban, keteraturan sosial, ketenteraman dengan semangat kebersamaan yang dijiwai semangat Gotong Royong Amrih Majuning Ngayogyakarta (Segoro Amarto).
Inovasi ketiga yaitu Gerakan Peduli Masyarakat Sehat Jiwo (GELIMASJIWO) milik Kabupaten Bantul yang dipaparkan oleh Bupati Bantul Abdul Halim Muslih. Selanjutnya inovasi keempat, Kabupaten Kulon Progo membawa dua inovasinya yakni Inovasi Cabai Pantai Kabupaten Kulon Progo (PaKU), dan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) Semua Penyandang Disabilitas mendapatkan Pelayanan Terpadu, Holistik, Sehat dan Aman (SENTOSA).
Sesi pertama ditutup presentasi dari Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo melalui inovasi Gerakan Totalitas Suka Membaca (GATOTKACA). Dikatakannya GATOTKACA merupakan gerakan yang fungsi awalnya adalah untuk membiasakan siswa untuk membaca.
Sesi kedua presntasi dimulai oleh Gubernur Provinsi Jawa Barat Ridwan Kamil dengan inovasi Aksi Petani Peduli Perlindungan Tanaman (Aksi Tali Intan). Aksi Tali Intan merupakan inovasi tentang gerakan pengendalian hama penyakit dengan cara memungut hama penyakit setiap hari dan dilaporkan kepada Regu Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (RPO) untuk dihitung jumlah dan jenisnya. Petani terbanyak mengumpulkan hama penyakit dalam satu bulan, diberi insentif berupa pestisida hayati atau pupuk organik.
Selanjutnya inovasi Patron Aplikasi Ekonomi Kreatif Berkelanjutan (PATRAKOMALA) yang disampaikan Wali Kota Bandung Oded. Menurutnya PATRAKOMALA merupakan inovasi berbasis kreatif turisme berbasis portal web. Kemudian inovasi dari Kab. Oangandaran dengan mencegah stunting dengan Gemalur, Insasi E, Bugiza, Pokmas Pejam dan Aliran (Menyenting Gigi Emas).
Sesi kedua ditutup Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, dengan inovasinya yaitu elektronik On-line atau e-Open, yang meruoakan aplikasinonline yang mereplikasi inovasi 6 in 1 milik Dispenduk Capil Kota Surabaya karena memiliki 5 fitur untuk kemudahan akses yaitu Pamor, jebol dukcapol, dudik mesra dan dukungan outlet layanan pengambilan produk (kecamatan, kelurahan/Balai RW, MPP).
Reporter : dedy mulyadi