KALTIM, beritalima.com| Sebagai bentuk wujud syukur atas pemindahan Ibu Kota baru di Kalimantan yang mendapat respon positif dari berbagai kalangan, mulai tokoh Politik, tokoh Agama dan tokoh adat. H.M. Jos Soetomo Pembina Forum Pembauran Kebangsaan Provinsi Kalimantan Timur akan menggelar kegiatan dalam rangka menyambut Hari Kesaktian Pancasila 2019 yang sekaligus Tasyakuran atas terpilihnya Kalimantan Timur Sebagai Ibukota Republik Indonesia.
Di samping itu juga sekaligus tasyakuran satu tahunnya Dr. Ir. Isran Noor, M.Si dan H. Hadi Mulyadi, S.Si, M.Si sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Timur. Nantinya juga akan ada orasi kebangsaan dari H.M. Jos Soetomo.
“Nanti kami akan orasi kebangsaan di Hari Kesaktian Pancasila, untuk menyemangati kecintaan kita teradap NKRI,” tutur Abah Jos Soetomo.
Mengenal Singkat Hari Lahir Pancasila dan Hari Kesaktian Pancasila.
Hari Lahir Pancasila dan Hari Kesaktian Pancasila adalah dua hal yang berbeda.
Namun, tak sedikit orang yang menyamakan peringatan hari yang memiliki sejarah di Indonesia ini.
Hari Lahir Pancasila diperingati tiap 1 Juni, sementara Hari Kesaktian Pancasila diperingati 1 Oktober.
Banyak yang masih bingung, perbedaan Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober dengan Hari Lahir Pancasila yang diperingati tiap tanggal 1 Juni.
Sebenarnya kedua hari peringatan terhadap lambang negara tersebut berbeda makna.
Melansir Tribun Jogja, Hari Kesaktian Pancasila lebih berkaitan dengan peristiwa G30S/PKI yang terjadi 30 September 1965.
Pada tanggal 30 September 1965, terjadi insiden yang dinamakan Gerakan 30 September (G30S).
Insiden ini masih menjadi perdebatan di tengah lingkungan akademisi mengenai siapa penggiatnya, dan apa motif di belakangnya, seperti dilansir dari Wikipedia.
Akan tetapi otoritas militer dan kelompok terbesar saat itu menyebarkan kabar bahwa insiden tersebut merupakan usaha PKI mengubah unsur Pancasila menjadi ideologi komunis.
Pada hari itu, enam jenderal dan 1 kapten serta beberapa orang lainnya, dibunuh oknum-oknum yang digambarkan pemerintah sebagai upaya kudeta.
Gejolak yang timbul akibat G30S pada akhirnya berhasil diredam oleh otoritas militer Indonesia.
Pemerintah Orde Baru kemudian menetapkan 30 September sebagai Hari Peringatan Gerakan 30 September G30S dan tanggal 1 Oktober ditetapkan sebagai Hari Kesaktian Pancasila.
Sementara Hari Lahir Pancasila, dengan Hari Kesaktian Pancasila, Hari Lahir Pancasila merupakan peringatan cikal bakal Pancasila dijadikan lambang negara.
Mulai tahun 2017, Hari Lahir Pancasila ditetapkan sebagai hari libur nasional menurut Keppres Nomor 24 Tahun 2016.
Lahirnya Pancasila adalah judul pidato yang disampaikan oleh Soekarno dalam sidang Dokuritsu Junbi Cosakai (bahasa Indonesia: “Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan”) pada tanggal 1 Juni 1945, seperti dikutip dari Wikipedia.
Dalam pidato inilah konsep dan rumusan awal “Pancasila” pertama kali dikemukakan oleh Soekarno sebagai dasar negara Indonesia merdeka.
Pidato ini pada awalnya disampaikan oleh Soekarno secara aklamasi tanpa judul.
Hingga akhirnya baru mendapat sebutan “Lahirnya Pancasila” oleh mantan Ketua BPUPKI, Dr Radjiman Wedyodiningrat, pada kata pengantar buku berisi pidato, yang kemudian dibukukan BPUPKI. [rr]