BANDA ACEH, Beritalima – Kepala Staf Kodam Iskandar Muda ,Brigjen TNI Ahmad Daniel Chardin memimpin upacara peringatan hari lahir Pancasila ke 72 yang digelar di lapangan bola, Jasdam IM, Neuseu Jaya, Banda Aceh, Kamis (01/06/017) pagi. Upacara tersebut diikuti Prajurit dan PNS Kodam IM se-garnizun Aceh.
Dalam amanat Presiden RI Joko Widodo, yang dibacakan Kasdam menyampaikan, bahwa upacara ini meneguhkan komitmen kita agar lebih mendalami, menghayati dan mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila sebagai dasar bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Pancasila merupakan hasil dari satu kesatuan proses yang dimulai dengan rumusan Pancasila tanggal 1 Juni 1945 yang dipidatokan Ir. Sukarno, piagam Jakarta tanggal 22 Juni 1945, dan rumusan final Pancasila tanggal 18 Agustus 1945, adalah jiwa besar para Founding Fathers, para ulama dan pejuang kemerdekaan dari seluruh pelosok nusantara, sehingga kita bisa membangun kesepakatan bangsa yang mempersatukan kita.
Harus diingat bahwa kodrat bangsa Indonesia adalah keberagaman. dari Sabang sampai Merauke juga dari Miangas sampai rote Berbagai etnis, bahasa, adat istiadat, agama, kepercayaan dan golongan bersatu padu membentuk Indonesia. Dalam wadah keBhinneka Tunggal Ika-an .
Oleh karena itu, saya mengajak peran aktif para ulama, Ustadz, Pendeta, Pastor, Bhiksu, Pedanda, tokoh masyarakat, pendidik, pelaku seni dan budaya, pelaku media, jajaran birokrasi, TNI dan Polri serta seluruh komponen masyarakat untuk menjaga, memahami dan mengamalkan Pancasila dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara harus terus ditingkatkan.
Komitmen pemerintah untuk penguatan Pancasila sudah jelas dan sangat kuat. berbagai upaya terus kita lakukan, telah diundangkan peraturan Presiden nomor 54 tahun 2017 tentang unit kerja Presiden pembinaan Ideology Pancasila.
Bersama seluruh komponen bangsa, lembaga baru ini ditugaskan untuk memperkuat pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, yang terintegrasi dengan program-program pembangunan.kita juga harus waspada terhadap segala bentuk pemahaman dan gerakan yang tidak sejalan dengan Pancasila. Pemerintah pasti bertindak tegas terhadap organisasi-organisasi dan gerakan-gerakan yang anti Pancasila, anti-UUD 1945, anti-NKRI, anti-Bhinneka Tunggal Ika.
Jaga perdamaian, persatuan dan persaudaraan di antara kita. Mari kita saling bersikap santun, saling menghormati, saling toleran, dan saling membantu untuk kepentingan bangsa,’’(Aa79)