SITUBONDO, beritalima.com – Bupati Situbondo, Karna Suswandi, menjadi inspektur upacara dalam Peringatan Hari Jadi Kabupaten Situbondo (Harjakasi) ke-204, Senin (15/8/2022). Acara tersebut berlangsung di Alun-alun Situbondo.
Pria yang akrab disapa Bung Karna ini menyampaikan, Harjakasi ke-204 harus dijadikan momentum untuk mewujudkan masyarakat Situbondo yang berakhlak, sejahtera, adil, dan berdaya (Berjaya). Tentunya dengan semangat gotong- royong.
“Tentunya dengan tenggang waktu yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, peran aktif masyarakat sangat diperlukan untuk meningkatkan pembangunan di Kabupaten Situbondo,” ujarnya.
Pria yang akrab disapa Bung Karna, banyak prestasi yang telah diraih oleh Pemkab Situbondo. Namun Bupati 55 tahun ini meminta kepada jajaran OPD di Lingkungan Pemkab Situbondo agar tidak berpuas diri.
“Di usia yang sudah tua ini kita harus belajar dari masa lalu. Sehingga kita terus berusaha memajukan Kabupaten Situbondo,” beber pria asal Desa Curahtatal, Kecamatan Arjasa ini.
Lebih jauh, Mantan Kadis PUPR Bondowoso ini berharap, kekompakan di Jajaran Forkopimda Situbondo terus terjalin. “Mari kita bersama-sama memajukan Kabupaten Situbondo. Tentunya dengan peran aktif masing-masing instansi,” tutup Bupati.
Hadir dalam acara tersebut Bupati Situbondo Karna Suswandi, Wabup Nyai Hj. Khoirani, Ketua DPRD Edi Wahyudi, Ketua TP-PKK Hj. Juma’ati Karna Suswandi, Kapolres AKBP Andi Sinjaya, Dandim 0823 Letkol Inf Bayu Anjas Asmoro, Kajari Nauli Rahim Siregar, dan Jajaran OPD di Lingkungan Pemkab Situbondo.
Untuk diketahui, Pemkab Situbondo mengajak masyarakat dalam pemberantasan peredaran rokok ilegal di Kota Santri Pancasila. Sebab keberadaannya jelas merugikan negara, karena tidak ada pemasukan dari sektor cukai. Sehingga berdampak terhadap penerimaan pemerintah daerah dari DBHCHT.
Sekedar informasi DBHCHT Pemkab Situbondo tahun 2022 sebesar Rp55.748.515.000. Yang dikelola oleh beberapa OPD. Di antaranya Dinsos, Diskoperindag, Disnaker, Dispertangan, Dishub, dan Dinas PUPP, Satpol PP, RSUD dr Abdoer Rahem, RSUD Besuki, serta RSUD Asembagus.
Dana jumbo tersebut digunakan untuk pembangian BLT, pelatihan kerja, pembagian pupuk urea gratis kepada petani, pemasangan PJU, pembangunan RTLH, progam Tolop (tutup lubang -red), pembangunan jamban keluarga, progam sehat gratis (Sehati), penurunan angka stunting, pengadaan alat kesehatan (Alkes), rehap gedung rumah sakit, sosialisasi tentang cukai dan operasi pasar rokok ilegal. (ADV/BET)