Hebatnya Seorang Ibu Merangkap Mahasiswa Aktif di Kampus

  • Whatsapp

Mahasiswa selalu identik dengan jadwal padat, tugas menumpuk, hingga revisi skripsi. Namun, apa jadinya jika itu semua ditambah dengan merawat anak, tunggakan pekerjaan rumah, sampai dengan urusan dapur? Itulah yang Dora Rostiana rasakan. Terlebih lagi suami yang bekerja di luar negeri dan hanya pulang 10 bulan sekali.

Dora Rostiana adalah seorang ibu tiga anak merangkap mahasiswa jurusan Pendidikan Ekonomi di salah satu perguruan tinggi swasta di daerah Pamulang. Di saat yang bersamaan, ia harus mengurus sekolah ketiga anaknya, memasak di rumah, mengerjakan pekerjaan rumah, dan juga mengerjakan skripsi sebagai syarat kelulusannya. Tak hanya harus bisa membagi waktu dan pikiran, ekonomi juga menjadi kendala bagi Dora.

“Sempat dilema, masukkin Amel (anak pertamanya) kuliah biaya besar, buat lulus juga biaya besar. Tadinya suami nyuruh cuti dulu setahun, tapi target harus lulus (cepat) biar gak buang waktu dan biaya lagi,” ujar Dora.

Salah satu keinginan terakhir almarhum ayahnya adalah untuk melihat Dora lulus sarjana, tetapi itu belum terwujud sampai ayahnya meninggal.

“Waktu almarhum ayah meninggal, ada perasaan bersalah karena ada hutang yang belum dibayar. Mangkanya kalo udah lulus nanti, dipersembahkan untuk almarhum,” akunya.
Dora berkata bahwa kekeluargaan antara mahasiswa dan dosen di kampus yang sangat erat memberikan dorongan kuat untuk dirinya menjalani kuliah. Selain itu, keinginan untuk menjadi contoh yang baik untuk anak-anaknya juga menjadi salah satu alasan mengapa dirinya berjuang keras.

Dora pernah merasa tidak bisa melanjutkan pendidikannya di salah satu semester. Namun, dukungan dari Kaprodi membuatnya bangkit kembali. Dora sering kewalahan membagi waktunya karena bentrok antara jadwal mengajar di TK, bimbingan teknis, dan juga jadwal kuliah.

“Skala prioritas aja sih kalo udah bentrok, mana yang lebih penting?” tuturnya.
Walaupun berat, Dora berusaha melakoni semua peran dengan sebaik-baiknya sebagai mahasiswa, pengajar, dan juga ibu rumah tangga. Bahkan, Dora dapat dibilang termasuk mahasiswa aktif yang sering terlibat menjadi panitia acara, pembawa acara, sampai menjabat sebagai Wakahima untuk satu periode.

“Ketika bertahan itu sulit, ya sudah, kita harus bertahan,” tutupnya. (Ajeng Putri/PNJ)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait