Potret Jadul Indonesia di Susu Cap Nona

  • Whatsapp

Siapa yang tidak suka susu kental manis?
Mugkin bagi sebagian orang yang tidak suka disebabkan karena merasa jijik melihat teksturnya yang tebal serta lengket seperti lem. Padahal, hampir disetiap makanan dan minuman yang kita temui untuk dikonsumsi ada si susu kental manis. Tak jarang susu kental manis ini bisa kita temui di berbagai macam makanan dan minuman seperti es buah, martabak manis, topping ice cream, dan masih banyak lagi.

Bicara mengenai produk berbahan dasar susu ini, susu kental manis alias condensed milk sendiri sebenarnya adalah susu sapi yang kandungan airnya dihilangkan melalui proses penguapan, yang kemudian ditambahkan gula supaya kental. Penambahan gula ini juga bertujuan memperpanjang masa simpan susu, serta mencegah mikroorganisme tumbuh di dalam susu. Dalam pembuatannya, ada proses yang harus dilalui dalam membuat susu kental manis, diantaranya meliputi penyaringan, standarisasi, pasteurisasi, homogenisasi, evaporasi, dan pengemasan

Tapi, tahukah Anda sejarah susu kental manis di Indonesia?
Berdasar data Kementerian Perindustrian, awal mula susu kental manis masuk ke Indonesia dimulai pada tahun 1873, yaitu melalui impor susu kental manis merek Milkmaid oleh Nestle yang kemudian dikenal dengan nama Cap Nona. Barulah di tahun 1922 De cooperatve Condensfabriek Friesland atau yang kita kenal PT Frisian Flag Indonesia, masuk ke ke Indonesia dengan produknya Friesche Vlag.

Potret Susu Cap Nona Jaman Dulu
Keberadaan susu Milkmaid tidak terlepas dari jasa kakak beradik asal Swiss, Charles Page dan George Page. Bermula dari banyaknya sapi sehat di padang rumput Swiss, membuat Charles Page berpikir untuk mengolah susu yang tidak mudah rusak. Adiknya, George Page, kemudian bergabung dengan sang kakak mendirikan Anglo-Swiss Condensed Milk Charm, Switzerland pada tahun 1866.
Hingga, di tahun 1905, Anglo-Swiss bergabung dengan Nestle sehingga produk susu yang awalnya bernama Milkmaid, berubah menjadi Nestle Milkmaid. Berawal dari perjalanan ini, sampailah Nestle Milkmaid pada tahun 1897 di Indonesia dengan sebutan “Tjap Nona” atau “Cap Nona”.
Tahukah Anda, apa yang menarik dari produk “Tjap Nona” pada saat itu?

Produk Tjap Nona identik sekali dengan iklannya yang sangat menggambarkan potret kehidupan jaman dulu. Iklannya yang masih menggunakan ejaan lama atau Ejaan Van Phuijsen membuat kita kembali merasakan Indonesia tempoe doeloe. Ejaan ini sudah lama tergantikan dengan ejaan yang disempurnakan.

“Kwee-Kwee ini temtoe rasa enak sekali, sebab di bikin sama soesoe Tjap Nonna. Soesoe Tjap Nonna njang paling baik (kue-kue ini dibuat tentu rasa enak sekali, sebab dibikim sama susu Cap Nonna. Susu Cap Nonna yang paling baik).

Apakah dari kalian ada yang kesulitan dalam memahami dan sulit membacanya? Atau justru tertawa.
Omong-omong, walalupun sudah berumur lebih dari 150 tahun, susu dengan logo wanita berpakaian khas Swiss ini masih beredar di pasaran dan dijual dengan ukuran 370 gram hingga saat ini. Kalian bisa menemukannya di toko online atau gerai toko terdekat, untuk digunakan sebagai bahan atau pelengkap makanan penutup kalian.

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait