KEPULAUAN SULA,beritaLima,com– Warga meminta kepada Badan Kehormatan (BK) Dewan Pimpinan Rakyat Daerah (DPRD) untuk menindak tegas anggota Dewan yang diduga terlibat mengatur dan main proyek.
Beredar informasi terkait adanya salah seorang oknum DPRD Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) Dapil Kecamatan Sulabesi Selatan yang diduga bermain proyek.
Salah seorang warga Desa Fatkauyon, Kecamatan Sulabesi Timur yang enggan disebutkan namanya, mengakui bahwa proyek mandi, cuci, dan kakus (MCK) di kampung mereka merupakan proyek yang dikerjakan oleh salah seorang oknum anggota DPRD Kepulauan Sula Dapil Sulabesi Selatan inisial LL
Tepatnya proyek pembangunan MCK Desa Fatkauyon, Kecamatan Sulabesi Timur itu, Berdasar Undang-Undang Nomor 27 tahun 2009 yang mengatur MPR, DPR, DPD dan DPRD melarang dewan untuk ikut dalam sebuah proyek. Sehingga dugaan keterlibatan legislator yang berperan dalam bermain proyek harus diproses sesuai mekanisme yang berlaku.
Masih kata sumber, perlunya ada tindakan positif dari BK agar citra lembaga DPRD Kepulauan Sula di mata masyarakat tidak tercoreng. Karena DPRD merupakan lembaga tempat mengadukan masalah yang dihadapi masyarakat, bukan sebaliknya menimbulkan masalah.
“Kita sangat menyayangkan kalau hal ini benar, karena anggota DPRD diharapkan menjadi kontrol terhadap eksekutif, ini malah terbalik justru dia bermain,” sambungnya.
Peran mediapun sangat dibutuhkan untuk mengawal setiap pembangunan yang ada di daerah, agar tidak terjadi hal-hal yang merugikan masyarakat dan negara.
Menanggapi hal tersebut, media beritalima, com mencoba untuk melakukan investigasi dengan menanyakan langsung lewat pesan Whats App +62 821-9389-xxxx, Senin (13/12/21) kepada oknum anggota DPRD Kepulauan Sula inisial LL yang diduga mengerjakan proyek pembangunan MCK di Desa Fatkauyon, Kecamatan Sulabesi Timur itu
Dalam pesan tersebut, LL menapik hal tersebut, dia mengatakan proyek MCK itu paki Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM), Dewan tidak kerja proyek, “kata LL
“Ketika disentil, katanya Pak Dewan yang membayar upah tukang 10 juta, apa itu benar, menurut informasih.
LL menjawab, Sapa yang kerja dan bayar di sapa, “Bayar dimana ada dia punya kutansi, bayar atas nama siapa dan hari apa, “Baru informasih to bae pencamaran nama baik kenal, “singakat LL. [dn]