Heri Gunawan: Jokowi Harus Suarakan Kembali Ketidakadilan Negara Maju

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus menyuarakan kembali ketidakadilan global yang diperankan negara-negara maju seperti disampaikan saat Konferensi Asia-Afrika di Jakarta 2015.

“Sebagai tuan rumah pertemuan International Monetary Fund (IMF) dan World Bank (WB), kritik juga mestinya disampaikan pada dua lembaga keuangan dunia tersebut,” kata anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Heri Gunawan.

Hal itu disampaikan wakil rakyat dari Dapil Provinsi Jawa Barat IV tersebut menanggapi pidato Presiden Jokowi pada pertemuan IMF dan WB di Nusa Dua, akhir pekan lalu.

Ketidakadilan global, ketimpangan serta dominasi negara-negara maju dalam arsitek keuangan global, kata Heri di Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (16/10), mestinya jadi isu aktual saat ini.

Sayangnya, Presiden Jokowi tidak menyinggung itu dalam pidatonya di hadapan para peserta pertemuan tahunan IMF dan WB. Presiden justru mengangkat isu Game of Throne sebagai refleksi atas perang dagang negara-negara besar yang kemudian pidato itu malah diapresiasi IMF.

Laki-laki kelahiran Sukabumi, 11 April 1969 tersebut mengatakan, jika disimak pidato Presiden Jokowi di forum IMF-WB itu yang menuai banyak pujian tersebut, justru menunjukan sikap Indonesia yang tidak memiliki kepercayaan diri.

Presiden Jokowi seperti sedang menyiratkan kecemasan akut atas situasi ekonomi global. “Meskipun pemerintah sempat menampilkan drama rupiah baik- baik saja, tapi drama tersebut terpaksa dihentikan karena nyatanya rupiah semakin terdepresiasi,” ujar Heri.

Sebetulnya, kata Heri, Indonesia dapat menjadikan forum tersebut untuk mendorong agenda reformasi peran IMF dan WB yang semakin tak relevan di era baru ini. Selain itu, bisa pula mendorong agar emerging markets diberikan porsi yang lebih luas dan strategis dalam organisasi IMF dan WB.

Soal Presiden Jokowi mengutip istilah winter is coming, Heri mengatakan, anologi adanya musuh besar yang akan memporak-porandakan ekonomi negara, sebenarnya bukan hal baru yang mengejutkan.

Dalam konteks Indonesia, ungkap Heri, Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto sudah mengingatkan bahwa masa-masa kelam akan datang jika Indonesia tidak segera bersiap.

Pada 2030 Indonesia terancam bubar, pernah dilontarkan Prabowo. “Itu sama dengan apa yang disampaikan Presiden Jokowi dengan istilah winter is coming. Prabowo mendasarkan kecemasannya pada refensi buku. Sementara Presiden Jokowi referensinya pada film,” demikian Heri Gunawan. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *