JAKARTA, Beritalima.com– Tidak hanya mendapat apresiasi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) tetapi hal yang sama disampaikan Ketua Komisi III DPR RI, Herman Hery kepada Kapolda M Iqbal terkait dengan penanganan pandemi Covid-19 di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Hal itu disampaikan Herman Hery ketika memimpin Komisi III DPR RI melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) Spesifik ke Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat (10/9).
Dalam pertemuan dengan Kapolda NTB yang didampingi beberapa Pejabat Utama (PJU) lingkup Polda NTB di Tribun Lumbung Lapangan Bhara Daks, Herman mengungkapkan pihaknya mendengar penanganan pandemi Covid-19 di NTB mendapat apresiasi dari banyak pihak.
Komisi III DPR RI dalam menjalani fungsi pengawasan ingin membuktikan benar tidaknya apresiasi tersebut diberikan atas dasar fakta di lapangan.
“Dalam kunjungan ini, kami mendapatkan data, mendengar penjelasan, dan melihat di lapangan, memang Kapolda melakukan langkah-langkah strategis di dalam menjalankan fungsi yang melebihi dari kewajiban tugasnya. Kapolda berhasil melakukan tekanan sedemikian rupa pandemi ini, sehingga kami memberikan apresiasi,” ungkap Herman.
Namun, lanjut Herman yang didampingi Romo Muhammad Syafi’i, Nasir Djamil dan Sari Yuliati itu, Polda NTB juga berhadapan dengan tantangan yang cukup besar, yakni even internasional World Superbike Champion dan MotoGP. Polda NTB juga berhadapan dengan urusan-urusan lokal seperti pembebasan lahan, dimana ada pihak-pihak yang merasa belum bisa diselesaikan.
“Ini tantangan yang tak mudah buat Kapolda. Karena itu selain apresiasi, kami juga mendukung Kapolda dan memberikan masukan-masukan yang perlu, agar Kapolda bisa menyelesaikan semua tantangan ini dengan cara yang persuasif, humanis tetapi penuh dengan ketegasan,” ungkap wakil rakyat dari Dapil Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT) itu.
Hal senada disampaikan politisi senior Fraksi Patai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI, Nasir Djamil. Dia melihat ada terobosan yang cukup positif dilakukan Kapolda NTB dan jajarannya.
“Sebagai bagian dari Komisi III, saya ingin memberikan apresiasi dan mudah-mudahan ini tidak membuat kita lengah,” kata Nasir.
Sebelumnya, Kapolda NTB, Irjen Polisi Mohammad Iqbal memaparkan berbagai langkah dan strategi yang dilakukan, dalam penanganan pandemi Covid-19 di NTB. Dalam pelaksanaannya, jajaran Polda NTB selalu bersinergi dengan TNI dan Pemerintah Daerah (Pemda).
“Sejak awal (pandemi Covid-19, red) satu setengah tahun yang lalu di angka 26.574. Alhamdulillah, sembuh 24.901 dan meninggal 853. Sejak kemarin, kita sudah bisa mengidentifikasi hampir satu bulan kasus terkonfirmasi Covid-19 cenderung menurun, sembuh meningkat, dan meninggal landai.”
Dijelaskan, angka terpapar Covid-19 di NTB berada di bawah angka nasional yakni 518,5 per 100 ribu populasi. Sementara Case Fatality Rate (CFR) juga berada di bawah CFR nasional yakni 3,2.
“Kalau kita melihat di bawah level nasional, NTB masih sangat bisa mengendalikan Covid secara umum.”
Lebih jauh Iqbal memaparkan terkait berbagai strategi yang dilakukan dalam penanganan pandemi Covid-19 di NTB, baik melalui program Kampung Sehat berbasis lomba, Kampanye Sehat saat pelaksanaan Pilkada serentak, penerapan dan pengetatan protokol kesehatan, PPKM, dan program vaksinasi dengan membentuk tim vaksinator hingga ke tingkat pemerintahan terendah (dusun dan RT).
Dalam kesempatan ini, mantan Kadiv Humas Polri itu juga menjelaskan terkait ketersediaan Bed Occupancy Rate (BOR), termasuk tingkat keterisian Rumah Sakit (RS) yang terus menurun.
“Alhamdulillah, tingkat keterisian rumah sakit menurun. Bahkan masing-masing RS banyak yang sudah kosong, tidak ada yang rawat inap, karena banyak tanpa gejala yang kita lakukan treatment di tempat isolasi terpusat,” demikian Irjen Polisi Mohammad Iqbal. (akhir)