JAKARTA, Beritalima.com– Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian mengajak generasi muda membiasakan diri menulis dan mendokumentasikan berbagai peristiwa penting agar menjadi sejarah pada masa mendatang.
Ajakan tersebut disampaikan Hetifah ketika menjadi pembicara dalam acara Bicara Buku Wakil Rakyat “Sekitar Proklamasi” karya Muhammad Hatta di Perpustakaan MPR RI Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (15/8)
“Anak muda saat ini sudah harus membiasakan menuliskan fakta-fakta dan mendokumentasikan segala peristiwa yang dihadapi supaya ini menjadi nilai sejarah pada masa mendatang,” kata politisi perempuan Partai Golkar itu.
Lebih lanjut, Ketua Umum Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) ini menekankan pentingnya literasi. Menurut Hetifah, literasi tidak hanya sebatas membaca, tetapi juga memahami hasil bacaan dan mengkritisi bacaan itu.
Melek literasi, kata wakil rakyat dari Dapil Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara tersebut, bukan hanya sekadar bisa membaca buku atau tulisan saja. Namun, yang menjadi masalah, 50 persen masyarakat Indonesia itu tidak memahami bahan-bahan yang dibacanya.
“Misalnya, kita membaca satu sejarah itu bukan hafal tanggal sekian ada apa. Kita bisa menangkap ada peristiwa apa saat itu. Apa maknanya. Nah, itu yang namanya literasi. Jadi, tidak hanya bisa membaca, tetapi juga memahami apa yang kita baca,” lanjut perempuan berhijab ini.
Perempuan kelahiran Kota Kembang, Bandung, 54 tahun silam tersebut juga menyampaikan pentingnya perpustakaan sebagai sarana meningkatkan literasi.
Karena itu, Hetifah yang sebelum menjadi wakil rakyat adalah aktifis serta peneliti ini mengajak generasi muda Indonesia memanfaatkan perpustakaan tidak hanya sebagai tempat membaca, tetapi juga tempat berdiskusi.
“Perpustakaan menjadi penting perannya. Bukan hanya menjadi tempat rak buku dan bahan bacaan. Tetapi perpustakaan harus menjadi tempat kegiatan untuk meningkatkan literasi dalam arti memahami isi dan tempat berdiskusi. Kemudian mengkritisi suatu fakta,” jelas Hetifah.
Dalam acara Bicara Buku ini juga dilakukan penandatanganan Pra Kerjasama Literasi Kinerja Wakil Rakyat antara Perpustakaan MPR RI dengan Departemen Sejarah Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (UI) dan Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Kerjasama ini dalam rangka menggali kebenaran, menjadi fakta sejarah, menambah koleksi kinerja wakil rakyat, menyebarkan informasi yang benar dan layak kepada khalayak luas dan meningkatkan saling pengertian antara wakil rakyat dengan konstituen mereka. (akhir)