Hetifah: Prestasi Atlet Indonesia Memang Belum Maksimal di Olimpiade Tokyo

  • Whatsapp
Lifter Indonesia Eko Yuli Irawan melakukan angkatan clean and jerk dalam kelas 61 kg putra Grup A Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo International Forum, Tokyo, Jepang, Minggu (25/7/2021). Eko Yuli berhasil mempersembahkan medali perak dengan total angkatan 302 kg.

JAKARTA, Beritalima.com– Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dr Hj Hetifah Sjaifudian memberikan apresiasi atas perjuangan atlet Indonesia yang baru saja berlaga untuk mengharumkan nama bangsa dan negara dalam pesta olahraga antar negara se-dunia, Olimpiade Tokyo yang berakhir, Minggu (8/8) malam.

“Selamat kepada para atlet yang telah menunjukkan perjuangannya. Saya mengapresiasi kerja Komite Olimpiade Internasional (IOC), Kemenpora, induk organisasi olahraga, pelatih, telah bekerja maksimal walau di masa pandemi, termasuk supporter yang memberikan doa dan semangat. Kalah menang merupakan hal yang biasa dalam dunia olahraga,” kata Hetifah di Jakarta, Selasa (10/8).

Dikatakan politisi senior Partai Golkar itu, setelah menunjukkan performa terbaiknya kurang lebih 2 minggu, Indonesia harus puas pada posisi ke-55. Beberapa cabang olahraga menunjukkan prestasi membanggakan dan yang belum berhasil masih harus berbenah diri.

Pada kesempatan itu, wakil rakyat dari Dapil Provinsi Kalimantan Timur ini memberikan sejumlah cacatan buat dunia olahraga Indonesia. ”Pencapaian atleet Indoneesia di Olimpiade Tokyo memang belum maksimal. Target di Grand Design olahraga tahun ini adalah 40 besar, sedangkan kita masih di posisi 55. Di ASEAN, kita merupakan terbaik ke dua. Pencapaian ini patut diapresiasi walau selanjutnya perlu ditingkatkan,” kata dia.

Dia memotivasi buat cabang yang belum meraih emas. “Saya sepakat, beberapa cabang harus ditingkatkan performanya untuk jangka panjang. Bulutangkis, angkat besi dan panjat tebing akan tetap ditargetkan meraih emas di Olimpiade 2024. Panahan dan menembak ditargetkan emas Olimpiade 2028. Masih ada 7 tahun untuk mencapai posisi itu. Saya harap Indonesia dapat mempersiapkan diri sebaik-baiknya.”

Hetifah juga mendukung poin penting pembinaan olahraga dalam Revisi UU Sistem Keolahragaan Nasional (RUU SKN) No: 3/2005. Salah satu poin baru yang ditambahkan dalam RUU SKN adalah penyelenggaraan Sekolah Khusus Olahraga (SKO) dibawah Menteri.

“Juga terdapat penguatan poin menumbuh kembangkan sentra pembinaan olahraga yang bersifat nasional dan daerah. Beberapa waktu yang lalu, Surat Presiden untuk membahas RUU SKN telah ditandatangani oleh Presiden. Dengan begitu, Cabor olahraga prestasi dapat berjaya di kancah internasional,” deemikian Dr Hj Hetifah Sjaifudian. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait