JAKARTA, Beritalima.com– Kalimantan Timur tidak hanya kaya dengan hasil tambang tetapi destinasi wisata baik pantai maupun sungai provinsi tersebut menjadi daya tarik tersendiri buat pelancong untuk berkunjung.
Namun, untuk menarik pelancong datang dan berlama-lama menikmati keindahan destinasi wisata yang ada di daerah itu, perlu ditingkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) sehingga menjadikan provinsi ini lebih siap menerima banyak wisatawan datang.
Menurut Hetifah Sjaifudian, Wakil Ketua Komisi X DPR RI yang membidangi pendidikan, pemuda, olahraga, budaya, wisata dan ekonomi kreatif, salah satu yang menjadi penhatian adalah Hetifaf Sjaifudian, salah satunya lingkungan bandara.
Kesan pertama wisatawan datang, dan pulang ke daerah masing-masing adalah bandara. “Inilah yang mendasari Kementerian Pariwisata RI menggelar Pelatihan Dasar SDM Kepariwisataan di Lingkungan Angkasa Pura 1 kepada stakeholder Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) di Hotel Grand Tjokro Balikpapan, pertengahan pekan ini.
Pelatihan tersebut sedikitnya diikuti 200 orang, terdiri dari customer service, petugas keamanan, porter bandara, taxi driver, pramuniaga toko, dan cleaning service.
Hadir dalam acara ini Farid Indra Nugraha (GM Angkasa Pura), Riwud Mujirahayu (Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata), Oemy Facesly (Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Balikpapan), Joko Purwanto (Direktur Eksekutif Badan Promosi Pariwisata Kaltim).
Hetifah sebagai pembicara kunci (keynote speaker) dalam acara tersebut menyampaikan tiga top program prioritas Kemenpar yaitu: digital dan milenial tourism, homestay desa wisata, dan aksesibilitas udara.
“Penerbangan menjadi inti karena wisatawan terutama dari mancanegara akan datang melalui bandara. Demikian halnya kualitas SDM di bandara juga sangat penting. Kesan pada saat pertama mendarat, dan pada saat akan take off pulang, itu akan dibawa pulang dan membekas,” kata
Lebih lanjut politisi senior Partai Golkar yang juga Ketua Umum Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) itu menjelaskan, SDM mempunyai peran penting dalam memajukan sektor pariwisata.
“Wisata yang indah tidak akan ada artinya jika tidak didukung pengembangan SDM kepariwisataan. Hal ini erat kaitan dengan pelayanan, sikap, perilaku, sopan santun,” kata wakil rakyat dari Provinsi Kalimantan Timur tersebut.
Farid mengapresiasi kegiatan ini. Bandara sebagai garda terdepan menjadi faktor terpenting penunjang pariwisata kita. “Merupakan peran kita untuk mengoptimalkan pelayanan sebagai garda terdepan pariwisata. Misalnya security harus ada senyum, tingkah laku baik,” jelas dia.
Riwud Mujirahayu mengatakan, target wisatawan mancanegara berkunjung ke Indonesia 2019 adalah 20 juta. Masih banyak Pekerjaan Rumah (PR) kita untuk mengoptimalkan potensi dari semua lini.
“Ini adalah salah satu kesempatan untuk menarik turis. Balikpapan diharapkan jadi New Bali. Temen-teman di lingkungan bandara, akan membantu para wisatawan untuk mendapatkan kesan yang baik,” papar dia.
Oemy Facesly menyampaikan pilar pelaku pembangunan pariwisata yaitu pemerintah, pelaku bisnis pariwisata, masyarakat sekitar obyek wisata, akademisi dan media massa.
“Semuanya harus dapat bekerja sama dengan baik. Semua harus melaksanakan tugasnya secara terfokus dan terarah dengan skala prioritas menciptakan obyek wisata unggulan di kota Balikpapan ini,” demikian Oemy Fagesly. (akhir)