SURABAYA, beritalima.com|
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengumumkan ada 11 kasus kematian yang disebabkan oleh rabies. 95% kasus rabies tersebut disebabkan oleh gigitan anjing.
“95% kasus rabies pada manusia didapatkan lewat gigitan anjing yang terinfeksi,” terang menteri kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin.
Menanggapi perihal tersebut, anggota DPRD provinsi Jatim Hikmah Bafaqih MPd menuturkan bahwa anjing yang dimaksudkan tentu anjing dengan gejala rabies. Untuk itu pihaknya menegaskan pemerintah harus intens melakukan pengawasan yang ketat terhadap hewan-hewan piaraan yang rawan terjangkit virus rabies.
“Artinya hewan-hewan tertentu yang jenis peliharaan tertentu itu kan memang harus ada tuannya, supaya jelas kepemilikannya. Tidak boleh kemudian sembarangan berada di luar, dan harusnya dalam pengawasan. Jadi kalau misalnya ada gejala rabies dan itu diindikasikan ada di suatu daerah, ya memang harus ada penanganan yang intensif, yang agak cepat dan ketat,” tegas wakil ketua komisi E DPRD provinsi Jatim ini.
Ketua Perempuan Bangsa Jatim ini mengungkapkan bahwa di beberapa daerah dan masyarakat tertentu kan memang ada yang suka memelihara anjing yang cenderung berkeliaran. Jika tidak dilakukan pengawasan, dimungkinkan hewan peliharaan tersebut terjangkit virus Rabies.
“Tentu respon pemerintahnya juga harus lebih, ya menyediakan secara random dan berkala melakukan tes, misalnya untuk anjing-anjing yang liar itu apakah ada gejala virus rabies dalam tubuh, sehingga kemudian ketika ada itu bisa diambil tindakan yang diperlukan. Saya pikir ada semacam vaksinasi untuk anjing-anjing itu ya, ini untuk menghindari jika anjing tersebut nantinya menggigit salah satu warga, terlebih kalau kemudian yang menjadi korban adalah anak-anak,” tandas politisi PKB ini.
Wanita cantik berhijab ini menambahkan, pihak yang berwenang pasti sudah punya standar penanganan untuk kasus rabies. Seperti apa yang akan dilakukan tindakan, pihaknya menyebutkan bahwa sudah ada standarnya, sesuai SOP.(Yul)