Hilangkan Kesan Kumuh, Pemkot Surabaya Tata Kawasan Sentra PKL Srikana Jadi Lebih Bersih dan Nyaman

  • Whatsapp

SURABAYA, beritalima.com | Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melakukan penataan sentra Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berada di Jalan Srikana Surabaya. Selain bertujuan menghilangkan kesan kumuh, penataan di kawasan itu dilakukan supaya pedagang dan pembeli merasa lebih bersih dan nyaman.

Camat Gubeng Kota Surabaya, Eko Kurniawan Purnomo mengatakan, penataan sentra PKL Srikana bertujuan untuk menghilangkan kesan kumuh di kawasan tersebut. Bahkan, nantinya tempat berjualan PKL di sana akan dibuat lebih nyaman, rapi dan bersih.

“Kita tata untuk menghilangkan kesan kumuh di situ. Sehingga tidak ada lagi tumpukan barang yang tidak sesuai dengan aktivitas berjualan mereka, tidak ada lagi sampah yang berserakan biar kelihatan bagus,” kata Eko Kurniawan saat dihubungi, Jumat (10/3/2023).

Menurut dia, penataan tidak hanya dilakukan dari segi tempat PKL berjualan. Namun, penataan juga dilakukan pada Lahan Pembuangan Sementara (LPS) maupun gerobak sampah yang ada di tempat tersebut. “Kita upayakan LPS itu tidak terlalu bau, serta gerobak sampah juga kita tata agar bisa masuk ke dalam. Karena space di dalam juga kita besarkan,” ujarnya.

Ia menjelaskan, selain dilakukan penataan tempat para pedagang, kawasan di sekitaran sentra PKL ini juga akan lebih dipercantik. Bahkan pula kawasan ini berencana dilengkapi dengan mural warna-warni hingga lampu hias agar lebih indah.

“Jadi bangunannya (berjualan) nanti pakai kontainer. Kayak open space, ada kontainer, tempat duduk, dikasih payung-payung. Jadi kelihatan bersih karena ada tamannya, ada lampu-lampunya dan mural warna-warni,” ungkap dia.

Sedangkan terkait dengan manajemen sentra PKL ke depan, Eko menyebut, bahwa hal itu tergantung dari pihak pengampu atau Dinas Koperasi Usaha Kecil, dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag). Namun, jika sentra PKL itu nantinya diserahkan ke pihak kecamatan, ia memastikan telah menyiapkan pola manajemen yang berbeda.

“Kita ingin bikinnya seperti sentra kuliner, satu manajemen. Sehingga semuanya tertata dengan rapi, disiplin pedagangnya, rasa masakannya, terus kebersihan tempat dan lain sebagainya dengan melibatkan keluarga miskin,” ujarnya.

Eko menyatakan, bahwa pelibatan keluarga miskin melalui program padat karya tak luput dari perhatiannya. Ia berharap, sentra PKL Jalan Srikana ke depan dapat menyerap tenaga kerja lebih banyak dari keluarga miskin yang ada di wilayahnya.

“Yang pasti amanat dari mas wali kota semua projek diarahkan ke padat karya, sehingga ada keluarga miskin yang terlibat. Saya sebagai pengampu di Kecamatan Gubeng pasti melibatkan keluarga miskin,” katanya.

Di sisi lain, Eko juga menjamin bahwa seluruh pedagang yang sebelumnya berjualan di setra PKL Srikana dipastikannya mendapatkan tempat. Berdasarkan pendataan yang dilakukan, ada sebanyak 24 pedagang yang berjualan di sentra PKL tersebut. Dengan rincian, 22 pedagang merupakan warga Surabaya dan 2 lainnya non-Surabaya.

“Jaminan dari saya semua PKL (warga Surabaya) yang kemarin berdagang bisa dapat tempat di situ, kalau pengampunya kami (kecamatan). Kalau pengampunya Dinas Koperasi, nanti saya koordinasikan dengan Dinas Koperasi agar semua PKL bisa dapat tempat di situ,” sebutnya.

Ia mengungkapkan jika pembersihan kawasan PKL Jalan Srikana telah dilaksanakan sejak Senin, 6 Maret 2023. Sekarang ini, kata dia, proses pengerjaan telah memasuki tahap pemasangan paving dan pengaspalan. “Setelah itu selesai, pedagang bisa kembali berjualan lagi, sambil kita menunggu kontainer jadi dan finishing yang lain,” ungkapnya.

Sedangkan bagi PKL yang sebelumnya berjualan di sana, untuk sementara bisa menggunakan rombong. Para pedagang di sana tetap diperbolehkan berjualan dengan tidak mendirikan rombong permanen.

“Jadi tetap dengan rombong mereka dan tenda yang tidak permanen boleh. Tapi, kalau tempatnya diperbaiki bisa pindah ke tempat lainnya, kalau selesai bisa kembali,” terangnya.

Eko juga menambahkan, penataan kawasan sentra PKL Jalan Srikana estimasinya bakal rampung tiga bulan ke depan. Saat ini, pemkot masih melakukan pembersihan dan penataan paving atau pengaspalan di kawasan tersebut. “Dari dinas kemarin bilangnya tiga bulan selesai, terhitung mulai setelah dilelang,” pungkasnya. (*)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait