JOMBANG, BeritaLima – Munculnya broadcast diberbagai group WA yang mengatasnamakan Dr.Ir. KH. Sholahuddin Wahid (Gus Sholah) ternyata Hoax.
Sanggahan itu diperoleh BeritaLima.com dari Pengurus PP. Tebuireng Jombang, Ustadz Nurrahman. Berikut isi Klarifikasi nya :
KLARIFIKASI
Beberapa hari ini beredar seruan yg berisi tentang himbauan memanfaatkan 17 Agustus yg mengtasnamakan Kh. Salahuddin wahid, Ibu nyai farida (istri KH.Shalahuddin wahid) menyatakan bhw himbauan trsebut bukan dri Gus solah. himbauan tsbt dibikin oleh org yg tidak bertanggung jawab yg mengatas namakan gus solah. smg mnjadi klarifikasi adanya.
Begitulah isi Klarifikasi yang diterima oleh redaksi. Adapun isi himbauan yang tersebar yaitu :
SERUAN DAN AJAKAN NASIONAL MENGISI KEGIATAN KEMERDEKAAN BANGSA INDONESIA YANG KE-72″
Bahwa kami Atas nama Cucu Hadratus Syaikh Muhammad Hasyim Asy’ari dan putera KH Abdul Wahid Hasyim. Keduanya Pejuang dan Pendiri Nahdlatul Ulama dan Pendiri Indonesia, Pahlawan Nasional serta Pendiri dan Pengasuh Pondok Pesantren Tebu Ireng Jombang, dengan ini menyerukan serta mengajak seluruh umat Islam dan seluruh warga Nahdlatul Ulama di seluruh pelosok Tanah Air Indonesia, agar secara serentak bahwa dalam rangka Memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Bangsa Indonesia, ke 72 pada 17 Agustus 2017, mulai hari Rabu, 16 Agustus sejak pukul 17.00 Wib hingga Hari Kamis 17 Agustus 2017 hingga pukul 17.00 Wib, untuk melakukan kegiatan ”Tasyakuran dan Tirakatan Agustusan”dengan kegiatan:
1. Khatmil Qur’an dan Tahlil Nasional.
2. ISTIGHOTSAH Kubro dan Dzikir Nasional untuk keselamatan dan kejayaan Bangsa Indonesia.
3. Pengajian Kebangsaan oleh ulama, kiai dan tokoh setempat. Tujuannya untuk memberi wawasan dan memperkuat jiwa generasi penerus tentang perjuangan kebangsaan Indonesia serta perlunya semangat kebangsaan serta rasa persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia yang semakin memudar.
4. Tirakatan, tasyakuran dan makan bersama ala santri (Bancaan, keduh, makan di Bali pakai tangan dan tidak pakai sendok), yang tujuannya untuk memupuk rasa kekeluargaan, persatuan, kesatuan antar warga, tetangga dan masyarakat.
Kegiatan kemerdekaan nomor 1-4 tersebut bisa diilaksanakan di Masjid, Mushalla, Pondok Pesantren, sekolahan, madrasah, gang-gang, jalan kampung, halaman kantor Desa, balai RT-RW, sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing daerah.
Sedangkan Kegiatan Utama Khatmil Qur’an dan Tahlil Nasional dimaksudkan untuk mendoakan serta untuk memupuk rasa cinta rakyat dengan para pejuang, pendiri dan pahlawan yang sudah bersusah payah kemerdekan Bangsa Indonesia, harus dijaga baik-baik serta harus diperkuat serta diisi dengan kegiatan yang baik dan positif serta prestasi yang baik. Khatmil Qur’an dan Tahlil Nasional tsb untuk:
a. Para waliyullah (khususnya para Wali Songo dan para Waliyullah dan Rijalulloh seluruh Indonesia, baik yang diketahui maupun yang tidak diketahui.
b. Para pendiri dan pejuang Kemerdekaan Bangsa Indonesia. Antara lain:
-Pangeran Diponegoro.
-Cut Nya Dien
– Jend. Sudirman.
– Hadratus Syaikh Muhammad Hasyim Asy’ari.
– KH. Abdul Wahid Hasyim
– KH Wahab Hasbulloh
– KH. Bisri Syansuri
– KH Ahmad Dahlan.
– Ir. H. Sukarno
– Drs. Mohammad Hatta
– Mr. AA Maramis
– Ir. Abikoesno Tjokrosoejoso
– Hadji Agus Salim
– Mr. Achmad Soebardjo
– dst
– Serta Para pejuang dan pahlawan Nasional Bangsa Indonesia baik yang tertulis maupun tidak tertulis di seluruh Indonesia.
Mudah-mudahan diridhoi oleh Allah SWT.
TTD.
KH. Salahuddin Wahid.
Dijaman serba medsos ini, kerap bersileweran berita hoax, sehingga dibutuhkan klarifikasi dan tabayyun terlebih dahulu, sehingga kita semua tidak termakan isu dan fitnah yang menjerumuskan. (Ass)