Oleh
DR.dr. Robert Arjuna FEAS*
Suatu hari saya bertamu ke rumah pak AAN Saya sempat terkejut beliau duduk di kursi roda karena stroke akibat darah tinggi dan segsla pergerakan menjadi pasif, kaki tangan lemah begitu wajah miring sebelah, begitu pula bu Ani
Juga mengalami kelumpuhan akibat darah tinggi dsn Diabetes yang lama.Hal yang sama pada Direktur Personslia suka marah marah karena hipertansi
Kasus hipertensi atau tekanan darah tinggi terus meningkat dari tahun ke tahun. Data Riskesdas Kemenkes Republik Indonesia menunjukkan, kasus hipertensi di Tanah Air meningkat menjadi 34,1 persen pada akhir tahun 2018. Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi serius yang dapat menjurus ke berbagai masalah medis lainnya, seperti stroke dan penyakit jantung.
Tekanan darah dibagi menjadi tekanan sistolik dan tekanan diastolik. Tekanan sistolik adalah tekanan saat jantung memompa darah ke seluruh tubuh, sedangkan tekanan diastolik adalah tekanan saat jantung berelaksasi sebelum kembali memompa darah.
Hipertensi memiliki istilah silent killer atau penyakit yang membunuh secara diam-diam. Hal ini karena penderita hipertensi umumnya tidak mengalami gejala apa pun, sampai tekanan darahnya sudah terlalu tinggi dan mengancam nyawa. Oleh sebab itu, penting untuk rutin memeriksakan tekanan darah, baik secara mandiri atau dengan datang ke dokter.
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi ketika tekanan darah di 130/80 mmHg atau lebih. Jika tidak segera ditangani, hipertensi bisa menyebabkan munculnya penyakit-penyakit serius yang mengancam nyawa, seperti gagal jantung, penyakit ginjal, dan stroke. Hipertensi terbagi ke dalam hipertensi primer dan hipertensi sekunder. Hipertensi primer tidak diketahui penyebabnya dengan pasti, sedangkan hipertensi sekunder dapat terjadi antara lain akibat penyakit ginjal, sleep apnea, dan kecanduan alkohol.
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu kondisi ketika seseorang mempunyai tekanan darah yang terukur pada nilai 130/80 mmHg atau lebih tinggi.Tekanan darah ditentukan oleh berapa banyak volume darah yang dipompa oleh jantung dan resistensi aliran darah di pembuluh darah/arteri. Jadi, tekanan darah akan terukur lebih tinggi apabila jantung memompa darah lebih cepat dan atau arteri lebih sempit.
GEJALA HIPERTENSI
1. Sakit kepala parah
2. Sesak napas
3. Mimisan
4. Kulit memerah (terutama pada wajah dan leher)
5. Pusing & Gangguan penglihatan
6. Ada darah dalam urine
Hipertensi primer adalah jenis hipertensi yang berkembang dari waktu ke waktu tanpa penyebab yang dapat diidentifikasi.Sedangkan, hipertensi sekunder adalah jenis hipertensi yang terjadi dengan cepat dan bisa menjadi lebih parah daripada hipertensi primer.
PENYEBAB HIPERTENSI :
1. Faktor genetik atau keturunan
2. Perubahan fisik
3. Pola hidup tidak sehat
4. Adanya kondisi medis tertentu
FAKTOR RESIKO
1. Berasal dari ras kulit hitam
2. Mengalami obesitas atau kelebihan berat badan
3. Memiliki keluarga yang mengidap tekanan darah tinggi
4. Mengonsumsi terlalu banyak garam dan kekurangan buah maupun sayuran
5. Tidak melakukan olahraga teratur
6. Mengonsumsi banyak alkohol atau kopi (atau minuman kafein lain)
7. Merokok & alkohol
8. Kurang tidur atau mengalami kesulitan tidur
9. Mengalami stres
PENGOBATAN :
1. Kurangi asupan garam
2. Tidak merokok
3. Lakukan latihan fisik secara teratur
4. Hindari stres
5. Hindari konsumsi alkohol
6. Terapkan pola makan yang seimbang
7. Jaga berat badan
8. Minum obat penurun tekanan darah
OBAT OBATAN HIPERTENSI
1. Obat diuretik, seperti hydrochlorothiazide.
2. Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor, seperti lisinopril dan captopril.
3. Angiotensin II receptor blockers (ARBs), seperti candesartan dan losartan.
4. Calcium channel blocker atau antagonis kalsium, seperti amlodipine dan diltiazem.
5. Beta blockers atau penghambat beta, seperti atenolol dan bisoprolol.
PENCEGAHAN :
1. Kurangi konsumsi garam dan menjalani diet sehat
2. Kurangi konsumsi alkohol dan kafein
3. Kurangi berat badan jika diperlukan
4. Olahraga secara teratur
5. Istirahat yang cukup
6. Kelola stres dengan baik
Oleh sebab itu, penting bagi Anda untuk segera berkonsultasi ke dokter seraya menjalani pola hidup yang tepat, bila Anda atau orang-orang terdekat Anda memiliki tekanan darah tinggi. Hipertensi bisa diatasi dengan menjalani pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan sehat, menghentikan kebiasaan merokok, dan mengurangi konsumsi minuman berkafein. Namun, jika tekanan darah sudah cukup tinggi, pasien juga diharuskan mengonsumsi obat penurun tekanan darah.Untuk mencegah tekanan darah tinggi, lakukan olahraga secara rutin dan jaga berat badan agar tetap ideal. Periksakan juga tekanan darah secara berkala ke dokter, terlebih jika Anda memiliki faktor yang dapat meningkatkan risiko hipertensi.
RobertoNews1205 《19 .1.22(07.55》
• Praktisi Dokter & Penulis Ilmu Kesehatan