JAKARTA, Beritalima.com– Anggota Komisi VI DPR, Hj Nevi Zuairina minta Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memperkuat instrumen investasi di daerah sehingga perkembangan ekonomi di daerah sehingga perkembangan ekonomi daerah senakin progresif dan signifikan.
Itu disampaikan Nevi pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI dengan BKPM pekan ini. Beberapa hal yang dapat dilakukan dengan peran BKPM di daerah menurut Nevi, memberi percepatan geliat perekonomian daerah.
Diantaranya, kata Nevi, Dana Alokasi Khusus untuk peningkatan kapasitas dan sosialisasi terkait perizinan dan OSS, penambahan anggaran pengawasan pelaksanaan penanaman modal di provinsi dalam rangka peningkatan realisasi investasi, dan Membantu daerah menyiapkan studi kelayakan terkait dg sektor unggulan potensi investasi di daerah.
“Selain DAK, pengawasan dan studi kelayakan, membantu daerah untuk menyiapkan strategi promosi dalam rangka peningkatan minat investasi di daerah dan membentuk kawasan pertumbuhan ekonomi seperti Kawasan Ekonomi Khusus dan kawasan induatri yang baru di luar pulau Jawa dalam pemerataan investasi akan semakin menambah potensi pertumbuhan iklim bisnis di daerah,” tambah Nevi.
Nevi mencatat, BKPM merealisasikan investasi melebihi target 2020 Rp 826,3 triliun, lebih besar dari realisasi 2019. Investasi sepanjang 2020 ditopang penanaman modal dalam negeri 50,1 persen, naik 7 persen year on year (yoy), menjadi sejarah baru karena dalam lima tahun terakhir investasi selalu ditopang modal asing atau Foreign Direct Investment (FDI).
Wakil rakyat Dapil II Provinsi Sumatera Barat ini menduga, asing enggan berinvestasi karena pandemi dan menahan sumber daya mereka menunggu pandemi usai.
“Dari sini kita dapat melihat potensi sumber daya dalam negeri mampu mengalahkan asing dalam persoalan investasi. Ini berarti, selama ini potensi dalam negeri belum tergali optimal dan masih akan ada potensi-potensi lain yang sesungguhnya dalam negeri mampu untuk lebih berdaya dibandingkan sumber daya asing,” urai Nevi.
Dia meminta BKPM agar investasi di daerah mengarah pada padat karya. Dan, arah dari investasi ini jangan yang menguras Sumber Daya Alam Indonesia dan agar investasi dapat dilakukan merata. Ada proprsi yang seimbang antara Pulau Jawa dan Luar Pulau Jawa.
“Saya berharap kedepannya BKPM mampu menjadi lembaga yang berperan besar pada penumbuhan usaha kecil menengah sehingga dalam waktu di masa depan, terjadi keseimbangan kekuatan ekonomi rakyat yang dapat ditunjukkan pada gini rasio yang tidak terlalu jauh,” demikian Hj Nevi Zuairina. (akhir)