HMS Menggunakan Sarung Membuka Pelatihan Pemanfaatan dan Pengolahan Madu Hutan di Kec. Lunyuk Kab. Sumbawa

  • Whatsapp

Sumbawa Besar NTB.Beritalima.com|
Dalam rangka penguatan kapasitas dan keterampilan anggota perhutanan sosial di lapangan pada masa pandemi Covid 19, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melaksanakan kegiatan Pemanfaatan dan Pengolahan HHBK melalui Penyelenggaraan Pelatihan Pemanfaatan dan Pengolahan Madu Hutan di Kecamatan Lunyuk, Kabupaten Sumbawa. Kamis (12/11/20).

H.Muhammad Syafrudin,ST.MM anggota DPR RI Fraksi PAN Komisi IV Dapil NTB (Pulau Sumbawa) yang akrab disapa HMS, selalu memakai sarung yang sudah tiga periode menjadi anggota DPR RI yang dengan berbeda-beda komisi hadir di tengah-tengah masyarakat dalam kondisi pandemi covid-19.

“Berharap dengan kegiatan ini dapat menyemangati bagi petani sehingga bisa menambah pendapatan didalam pemanfaatan hasil hutan termasuk madu dan kemiri Kata HMS Via seluler Kamis (12/11/2020).

HMS,meminta kepada semua peserta agar dapat memanfaatkan kegiatan ini sebagai wadah untuk menciptakan wiraswastawan handal dibidang usaha madu, dan saya tahu bahwa lunyuk memiliki potensi tersebut.

“Berterimakasih kepada balai penyuluh LHK NTT yang telah memfasilitasi kegiatan ini sehingga bisa terselenggara dengan baik serta bermanfaat untuk masyarakat”jelas HMS

Hal ini Camat lunyuk Drs Iwan Sofian mengatakan.Ditengah-tengah masyarakat kapan pun beliau tetap hadir,kami atas nama pemerintah kecamatan dan masyarakat lunyuk, mengucapkan terimakasih dan apresiasi nya dan kami pun berharap semoga Allah SWT memberikan kesehatan dan rizki karena beliau bekerja dengan baik.

Iwan Sofian menyampaikan,kepada H.Muhammad Syafrudin masalah kondisi kami di kecamatan lunyuk, sekarang teman teman dibalai sangat merasakan tekanan juga dalam ancaman tentang peledakan hukum dalam bidang kehutanan.

“Semoga pemerintah kedepan inilah bisa mengevaluasi kembali seperti Program kehutanan sosial,jangan sampai kesejahteraan masyarakat ini hanya saja tertumpahkan kepada hutan kita,harus ada kompensasi-kompensasi yang bisa dilakukan tanpa harus menebang hutan untuk membuka lahan dikehutanan kita”jelasnya

Lanjutnya,yang kami rasahkan hari ini bagaimana masyarakat itu bisa merasakan madunya bisa berkembang, kalau hulunya tempat habitat madu itu hancur.Harapannya HMS bisa menyampaikan hal ini kepada pemerintah pusat, terkait program -program yang tidak bertentangan dengan Pemerintah dan juga untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dari sisi fungsi hutan.

“Fungsi yang paling hebat yang kita manfaatkan adalah menjaga suhu udara, mata air dan semua makhluk hidup,itulah fungsi sosial yang tidak bisa terbantahkan.Luas lahan dilunyuk sekitar 57.000 Ha dan kurang lebih 4700 Ha sudah hancur dengan tanaman jagung dan sebagainya”ungkapnya

Camat lunyuk Iwan berharap, pusat yang memiliki kewewenangan itu bisa bersinegi dengan masyarakat mulai dari pekarangan dan terus naik ke hulu dan ke hutan, sehingga ada beberapa kelompok untuk mendorong melakukan pembibitan secara Swadaya seperti kelor,jambu mente,durian dan kemiri.Mereka kita dorong agar bisa menjadi salah satu tanaman produktif dan juga bisa dimanfaatkan oleh masyarakat kita, tidak saja buahnya tetapi juga manfaat madunya.

“Harapannya pemerintah pusat bisa perhatikan SDM nya, seperti sarana penunjang (Sarpras) operasional.Karna teman -teman merasa kesulitan untuk menjaga hutan yang luas ini, kalau sarana dan prasarana yang dibekali kurang mewadai, seperti motor trail dll”pungkasnya (Rozak)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait