Iban Medah : Golkar Siap Koalisi Dengan PDI Perjuangan

  • Whatsapp

KUPANG, beritalima – Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar
Provinsi Nusa Tenggara Timur, Ibrahim Agustinus Medah resmi mendaftar
di DPD PDI Perjuangan Nusa Tenggara Timur sebagai bakal calon Gubernur
NTT (periode 2008 – 2023).

Iban Medah yang juga bakal calon Gubernur dari Golkar hasil Musda IX
DPD Golkar NTT, Agustus 2016, menyatakan Partai Golkar siap membangun
koalisi dengan partai lain, termasuk PDI Perjuangan.

“ Hari ini, saya mendaftar di PDI Perjuangan sebagai bakal calon
Gubernur. Selain itu, Golkar juga mengajak PDI Perjuangan untuk
berkoalisi pada pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Tahun 2018
mendatang,” kata Iban Medah usai mendaftar Sabtu (6/5/2017).

Saat mendaftar, Iban Medah didampingi sejumlah Pengurus DPD Partai
Golkar Provinsi NTT, diantaranya Ketua Harian, Mohammad, Sekretaris,
Thomas Tiba, Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu, Anwar Pua Geno,
Bendahara, Alfridus Bria Seran, Koordinator Bidang Perekonomian, Zet
Malelakh, Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Daerah, Gady Buli, Wakil
Ketua Bidang Media dan Penggalangan Opini, Laurensius Leba Tukan dan
pengurus lainnya serta simpatisan.

Bakal calon Gubenur ini, tiba di Kantor DPD PDIP NTT sekitar pukul
16.30 Wita, dan diterima Sekretaris DPD PDI Perjuangan NTT, Nelson
Matara serta sejumlah Pengurus DPD PDIP NTT lainnya.

Nelson Matara mengatakan, setelah menerima pendaftaran Ibrahim
Agustinus Medah sebagai bakal calon Gubernur, maka DPD PDI Perjuangan
NTT akan memprosesnya sesuai mekanisme partai yang berlaku.

“ Oleh karena itu, hari ini pak Medah mendaftar ke pintu PDI
Perjuangan. Maka PDI Perjuangan membuka diri kepada pak Meah sebagai
bakal calon Gubernur untuk sosialisasi diri menjadi calon Gubernur
untuk bertemu kepada seluruh partai dan seluruh pengurus DPC, PAC,
Ranting dan Anak Ranting. Kami DPD PDI Perjuangan harus membantu
sepenuhnya untuk sosialisasi karena hari ini Pak Medah telah mendaftar
di PDI Perjuangan,” kata Nelson Matara.

“ Selanjutnya kami memberikan telaan kepada DPP PDI Perjuangan untuk
memanggil bakal calon gubernur yang sudah mendaftarkan diri ke PDI
Perjuangan yaitu Bapak Ibrahim Medah. Setelah dipanggil pasti ada
survei. Dan survei ini adalah salah satu alat ukur untuk mengukur
tingkat elaktabilitas pak Medah”, jelas Nelson.

Selanjutnya Nelson mengatakan, Ibrahim Medah adalah Ketua DPD Golkar
NTT mendaftar ke tubuh PDI Perjuangan, itu artinya sudah memenuhi
syarat UU. Kursi melebihi dari target sebab Golkar ada 11 kursi dan
PDI Perjuangan 10 kursi sehingga jumlahnya sudah menjadi 21 kursi.
Sedangkan yang disyaratkan UU hanya 13 kursi.

“ Kalau DPP PDI Perjuangan memutuskan untuk berkoalisi dengan PDI
Perjuangan dan Pak Medah, bakal calon Gubernur dari PDI Perjuangan
maka harus mengikuti sekolah partai. Kemudian DPP akan mengirim surat
kepada kami DPD NTT untuk mendeklarasikan dan mendaftarkan ke KPU NTT.
Kemudian sekaligus memperjuangkan kemenangan paket yang diusung kedua
partai yang bersangkutan,” ujarnya.

Setelah mendaftar sebagai bakal calon Gubernur di PDIP, Medah
mengatakan, ia siap mengikuti proses seluruh proses yang disyaratkan
oleh PDI Perjuangan sampai keputusan untuk berkoalisi.

“ Saya berharap dapat berjalan dengan baik dan memenuhi syarat serta
diterima sebagai partai dan calon yang akan berkoalisi,” kata Anggota
DPD RI ini.

Ia menyadari bahwa selama 10 tahun, Frans Lebu Raya selaku Ketua DPD
PDI Perjuangan sudah memimpin NTT. Dan selama 10 tahun beliau telah
banyak berbuat.

“ Oleh karenanya, kami dari Golkar apabila Tuhan berkenan, kami
melanjutkan dasar – dasar yang sudah diletakkan dan kemajuan –
kemajuan itu kami akan lanjutkan sesuai kondisi NTT”, ujarnya.

“ Dan karenanya kami mendaftar ini dua maksud utama, yaitu pertama
berkoalisi. Kedua, kalau PDI Perjuangan berkenan kita bukan hanya
berkoalisi partainya, tapi berkoalisi soal pasangannya.

Dengan demikian apa yang sudah dikerjakan oleh pak Frans Lebu Raya selama 10
tahuh ini tentu kita kembangakn bersama – sama untuk mengatasi
persoalan – persoalan yang mendasar yang dialami masyarak kita di
NTT”, kata Iban Medah menambahkan. (L. Ng. Mbuhang)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *