KUPANG, beritalima.com –Bakal Calon (Balon) Gubernur NTT dari Partai Golkar, Ibrahim Agustinus Medah menjajaki koalisi dengan Dewan Pimpinan Wilayah Partai Keadilan Sejahtera (DPW PKS) Provinsi NTT.
Mantan Bupati Kupang dua periode ini mengajak PKS untuk bersama – sama membangun masyarakat NTT dengan prioritas pada sektor pertanian. Dikataknnya, komunikasi politik dengan seluruh elemen partai politik di NTT sangat penting dilakukan untuk mengajak semua pihak membangun NTT.
Dia mengatakan, satu – satunya partai yang sudah dijajaki untuk koalisi menuju Pilkada Gubernur NTT 2018 mendatang adalah PKS NTT.
“ Sehingga kami mengharapkan, jika berkenan PKS untuk bergabung dengan kami agar kita sama-sama berjuang merebut hati masyarakat NTT untuk bersama membangun NTT yang sedang dalam kondisi kritis,” ujar Medah di Kantor DPW PKS NTT, Rabu (15/3/2017).
Ia saat itu didampingi Ketua Harian DPD Golkar NTT Moh. Ansor, Koordinator Bidang Pemenangan DPD Golkar NTT Anwar Pua Geno, Wakil Ketua Bidang Kaderisasi Golkar NTT Nixon P. Messakh dan Wakil Ketua Bidang Media dan Penggalangan Opini DPD Golkar NTT Laurens Leba Tukan.
Iban Medah saat itu memaparkan visi, misi dan program kerjanya yang diprioritaskan pada sektor pertanian jika diperkenankan memimpin NTT. “Saya selalu ditanya kenapa sudah dua kali maju dan kalah, tetapi kini maju lagi, apakah tidak takut kalau kalah lagi. Saya lalu mengatakan bahwa soal kalah-menang itu urusan Yang Maha Kuasa, urusan kita manusia adalah berupaya. Jika Tuhan berkehendak maka kita siap. Tetapi jangan sampai kita berpangku tangan tetapi Tuhan mengehedaki kita yang menjalankannya,” ujar Medah.
Ia juga mengatakan, dirinya sering ditanya soal usia yang kini sudah mencapai 70 tahun. “Apakah yakin, jika rakyat memprcayai saya. Soal usia, kalau dari sisi hidup atau mati, pasti orag berpikir jangan sampai kita pilih jadi gubernur lalu 2 atau 3 tahun lagi sudah mati. Soal hidup atau mati, maka anak-anak, remaja dan orang dengan usia 30, 40 tahun kalau Tuhan berkenan pasti meninggal juga, jadi soal usia kita tuntaskan disitu,” kata Medah.
Medah menambahkan, dari segi fisik, mental dan intelktual, ia merasa masih seperti 20 tahun yang lalu. “Saya punya semangat, fisik, dan mental serta intelektual saya sepertinya belum berubah. Tetapi masyarakat juga yang menilai. Apakah gerakan dan pernyataan saya sudah menurun atau tidak, kalau menurun maka saya dikoreski dan saya akan daya tau diri,” ujarnya.
Ketua Korbid Pemenangan DPD Golkar NTT, Anwar Pua Geno saat itu mengajak jajaran PKS NTT untuk berkoalisi memenangkan Ibrahim Medah menjadi Gubernur NTT karena selain pekerja keras dan pengalaman berbirokrasi dan berpolitik yang mumpuni, Medah juga sangat nasionalis.
“Selama menjadi bupati Kupang dua periode beliau tidak primordialis dalam penempatan pejabat, bahkan saya mengalami sendiri, saya dipercayakan beliau menjadi Ketua DPRD NTT,” ujar Pua Geno.
Ketua DPW PKS NTT Suharjito yang saat itu didampingi Wakil kKetua DPW PKS Muhammad Guhir, Ketua Humas PKS NTT Efendy Gofur Songge dan Kabid Kaderisasi Junaidi Ana, merasa sangat terhormat atas kunjungan Ketua Golkar NTT Drs. Ibrahim Agustinus Medah dan jajaran pengurus Golkar NTT.
Dikataknnya, Ibrahim Medah adalah sosok yang selama ini menjadi panutannya dalam berpolitik.
“Saya dimana-mana selalu katakan bahwa Pak Iban Medah adalah guru politik saya. Saya kagum dengan program-program pro rakyat yang dijalankan Pak Iban Medah selama ini sampai sekarang,” katanya.
Suharjito merespons baik kedatangan Ibrahim Medah dengan maksud mengajak berkoalisi dalam Pilkada Gubernur NTT. “Kami minta dengan hormat agar Pak Iban Medah membuat semacam surat lamaran kepada kami di DPW PKS NTT agar ini menjadi dasar pijak kami ketika berproses di DPP PKS. Intinya kami merasa sangat terhormat. Kami kagum dengan Pak Iban Medah,” katanya. (Ang/Laurensius Leba Tukan)