beritalima.com – Sosok ini merupakan yang terpenting dalam hidupku tanpa dia, aku tidak ada. Dia merupakan tulang rusuk dan tumpuan keluarga,siapakah dia? Ya itu Ibu.Ibuku merupakan seseorang yang rela melakukan apapun untuk kebahagiaan buah hatinya.Ibu yang rela membawaku kemanapun pergi dengan beratnya aku di dalam kandunganya.Ibu yang rela menahan sakit ketika aku dilahirkan,ibu yang sering terganggu ketika tangisanku ketika kecil sehingga beliau susah tidur.Apakah beliau mengeluh? Jawabanya tidak.Ibuku yang selalu ada untukku,dia adalah satu satunya yang membelaku walaupun dia tahu bahwa anak nya salah.
Ibu yang tak bosan membimbingku untuk mengenal dunia ini, dari mengenal warna,huruf dan kehidupan.Ibu yang selalu menasehatiku ketika aku berbuat salah,dia juga yang membuatku mengenal kata”maaf”,dia selalu berkata meminta maaf bukan berarti kamu salah,sempat terlintas di benaku kalau aku tidak salah,mengapa aku meminta maaf.Namun,aku sekarang mengerti arti maaf sebenarnya ialah kerendah hatian seseorang.
Selama menempuh pendidikan ,ibuku berpesan untuk bersungguh sungguh karena banyak orang yang tidak bisa mengenyam pendidikan.ibuku selalu memberiku dorongan untuk menempuh pendidikan yang lebih baik.Tepat 2 tahun yang lalu aku merasa mengecewakan ibuku karena aku tidak bisa masuk ke perguruan tinggi kedinasan yang dia inginkan. Akan tetapi,ibuku selalu menutupi kesedihan dan kekecewaan nya terhadapku.Di saat seperti itu ibuku memberiku semangat agar aku bangkit dari keterpurukan.
Ibuku merupakan motivasiku hingga kini,ketika aku gagal masuk ke perguruan tinggi yang beliau harapkan ibuku berfikir pasti allah memiliki rencana yang lebih baik.Setiap perkataan ibuku aku yakin itulah yang ditakdirkan oleh allah.ketika aku keterima di perguruan tinggi negeri saat ini aku berbahagia namun terselip kesedihan dibalik kebahagian yaitu berpisah dengan wanita yang hebat di dunia ini yaitu ibuku.ibuku melihatku dan berkata ambillah dan raihlah mimpimu,mendengar itu aku seperti diisi energi untuk mengambil perguruan tinggi walaupun aku harus berpisah dengan wanita hebatku.Aku bertanya di dalam diriku, apakah aku masih bisa mendapatkan kasih sayang ibuku? Jawabnya iya,aku masih bisa mendapatkan kasih sayangnya.
Hal hal yang aku takutkan selama ini sirna setelah aku di rantau,ibuku tetap memberiku kasih sayang berupa hal hal yang kecil yaitu menanyakan kabarku ,menanyakan aku sudah makan,menanyakan aku ada dimana dan sedang apa.sekarang aku menyadari arti penting ibu buatku sangatlah besar,perhatian darinya sangat berarti buatku saat ini yang dulu seringkali ku abaikan perhatiannya. Jika ada pahlawan tanpa tanda jasa,aku menyebut Ibu jawabannya.
Ingee m.s /politeknik negeri jakarta/depok