JAKARTA, beritalima.com | Istilah Pariwisata Halal semakin mengemuka akhir – akhir ini seiring dengan perkembangan pesat dunia kepariwisataan baik di tanah air maupun di dunia. Istilah Parawisata halal yang mulai mengemuka saat ada perhelatan World Halal Tourism Summit di Abu dhabi tahun 2015 ini, disambut positif oleh berbagai kalangan, meskipun tentu ada juga sebagian kecil yang kurang menyukai istilah ini.
Terkait dengan hal tersebut ICMI Jawa Barat pada hari Kamis (9/5) bertempat di Café Brew & Chew melakukan mudzakarah (diskusi) tentang Pariwisata halal. Bertindak sebagai narasumber pada kesempatan tersebut adalah Dede Farhan Aulawi salah seorang Pengurus ICMI yang juga selama ini dikenal sebagai Ketua Umum Gerakan Nasional Pecinta Pariwisata Indonesia.
Saat dihubungi oleh media, Dede menjelaskan bahwa Pariwisata halal sesungguhnya merupakan bagian dari industri pariwisata yang ditujukan untuk para wisatawan Muslim. Dimana mereka berharap bahwa saat melakukan perjalanan wisata mendapat pelayanan yang sesuai dengan ketentuan dan aturan Islam. Dimensi yang menjadi tolok ukurnya banyak sekali, mulai dari hotel, sarana transportasi, makanan, minuman, budaya dan objek wisatanya itu sendiri.
Terminologi pariwisata halal harus dipandang dari sisi positifnya, yaitu fakta adanya segmen pasar yang berharap adanya tujuan wisata halal. Dalam konteks bisnis hal ini mau ditangkap sebagai peluang atau tidak ? Di samping tentu bagaimana kita berfikir untuk memberikan layanan jasa wisata yang sesuai dengan ketentuan agama Islam. Jadi jangan dinilai sebagai tindakan untuk melakukan dikotomi bahwa jika ada wisata halal, maka yang lain akan dianggap haram. Bukan itu maksudnya, melainkan kecerdikan kita dalam mengelola peluang yang juga sesuai dengan keyakinan masing – masing.
Dede juga menambahkan bahwa memang Indonesia ini sangat luas dan beragam sekali, jadi konsep penerapan wisata halal belum tentu bisa diterapkan di semua wilayah republik Indonesia. Meskipun jika sudah mengerti dan memahami, bisa saja suatu waktu diterapkan selama menjadi jalan kebaikan buat semuanya. Jadi apa yang dilakukan oleh ICMI Orwil Jabar ini karena memandang bahwa konsep pariwisata halal bisa diterapkan di Jawa Barat, dan berharap agar pariwisata Indonesia semakin berkembang dan maju, yang pada akhirnya akan bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pungkas Dede mengakhiri percakapan. (rr)