JAKARTA, Beritalima.com– Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) merayakan Tahun Baru Imlek 2571 bersama ratusan komunitas Tionghoa Indonesia dengan tema ‘Panca Sila Tegak, Kebhinekaan Kuat, Maju Indonesiaku’ di kawasan Jakarta Barat, Rabu (22/1) malam.
Wakil Ketua Umum DPP PKB, Ida Fauziah dalam sambutannya mengatakan, perayaan Imlek tahun ini merupakan bentuk penghargaan pada persamaan dan keadilan dimana semua warga negara sama di depan hukum. “Tidak boleh ada dan tidak boleh terjadi diskriminasi di Indonesia termasuk terhadap etnis Tionghoa melalui semangat Imlek. Bagi PKBm Imlek adalah peringatan untuk selalu mewujudkan keadilan dan persamaan.”
Selain dihadiri dihadiri Ida Fauziah yang juga Menteri Tenaga Kerja juga tampak hadir Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLH), Siti Nurbaya Bakar, Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Daniel Johan dan Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid dan undangan dari kalangan kepala daerah dan perwakilan Kedutaan Besar negara sahabat.
Pada kesempatan itu Ida Fauziah menegaskan, PKB tidak pernah absen merayakan Imlek sebagaimana yang telah berlangsung sejak 18 tahun lalu.
Karena itu, Ida mengapresiasi prakarsa Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur yang telah membuka jalan bagi kaum Tionghoa untuk merayakan Imlek secara terbuka.
“Presiden ke empat RI itu sebagai sosok yang melepaskan kekangan warga Tionghoa selama puluhan tahun. Warga Tionghoa kini bisa mengekspresikan kebebasannya merayakan Imlek atau Tahum Baru Cina dan Cap Go Meh setelah pencabutan Inpres terkait pelarangan itu.”
Saat menjadi Presiden RI, Gus Dur mencabut Inpres No 14/1967 karena bertentangan dengan UUD 1945. Sebelum dicabut, Inpres itu puluhan tahun mengekang warga Tionghoa sehingga tidak bisa bebas melaksanakan budaya mereka.
Menurut Ida, hal itu pula yang melandasi PKB sebagai satu-satunya partai politik yang tidak pernah absen menyambut Imlek. Karena menurutnya, perayaan Imlek adalah salah satu wujud penolakan partai pimpinan Muhaimin Iskandar ini terhadap bentuk diskriminasi. (akhir)