TORAJA UTARA, beritalima.com – Soal makanan, ikan dan daging, dicurigai mengandung zat formalin terus mendapatkan perhatian masyarakat Kabupaten Toraja Utara.
Begitupun adanya dugaan makanan ringan (Snack), kecurigaan warga adanya makanan ringan kadaluarsa tidak luput mendapat perhatian warga.
Dugaan beredarnya ikan yang mengandung formalin, kecurigaan warga cukup lama menaruh curiga ikan-ikan yang di datangkan dari daerah Palu dan Kendari mengandung zat formalin sebagai zat pengawet.
Ini sempat diutarakan secara tegas oleh masyarakat Toraja Utara, Jhoni Kamban belum lama ini, kecurigaan warga telah beredarnya ikan formalin mestinya mendapat perhatian secara intensif oleh Pemerintah setempat guna mencegah terjadinya peredaran ikan formalin.
Terkait hal tersebut soal apa yang dikawatirkan oleh warga, adanya dugaan ikan formalin merambah Kabupaten Toraja Utara, rupanya mendapat tanggapan dari Ka Sie Kesehatan Lingkungan Kesehatan Kerja dan Olahraga Kabupaten Toraja Utara, Yulianti Serang Allorante, rupanya kontradiksi dari pendapat Jhoni Kamban.
Yulianti, PNS Dinas Kesehatan Kabupaten Toraja Utara, sejauh ini belum ada ikan terdeteksi ditemukan oleh Dinas Kesehatan saat melakukan monitoring dilapangan adanya ikan mengandung formalin.
“Sejauh ini belum ada ikan mengandung formalin kami temukan dilapangan, namun sejak pos Kaleakan tidak difungsikan secara aktif dengan mempermudah pedagang ikan memasuki Toraja Utara tanpa penjagaan tidak menutup kemungkinan ikan formalin itu masuk ke Toraja,” ujar Yulianti, Senin (16/4/2018) diruang kerja mereka.
Namun berbeda yang diungkapkan oleh aktivis LSM Peduli Lingkungan Hidup, Suli Matius, dari keterangan mereka apa yang dikawatirkan oleh warga setempat memiliki alasan kuat.
Pertama, pos jaga perbatasan Kaleakan sudah cukup lama tanpa dijaga oleh petugas. Sehingga memberikan peluang sebagai pintu masuknya ikan yang dicurigai mengandung formalin.
“Pemerintah jangan terkesan tutup mata serta soal ikan berformalin dianggap masalah sepele, akibat zat pengawet formalin yang dikonsumsi masyarakat secara kontinyu, lewat ikan mengandung formalin akan dapat membunuh masyarakat secara pelan-pelan”, jelas Suli.(gs).