SURABAYA, beritalima.com | Pagelaran kontestasi Pemilihan Walikota (Pilwali) Kota Surabaya 2020, akan digelar secara serentak oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Surabaya, September tahun depan.
Namun, nuansa gemuruhnya, sudah mulai terasa. Bukan hanya oleh geliat partai politiknya, aktraktifnya para kontestan, berisiknya media massa. Inisiatif tim sukses pendukungnya, bahkan sampai dengan maraknya ramalan jitu ala pengamat politiknya.
Belakangan, marak beredar tudingan orang dekat Gubernur Jatim, Khofifah, yang maju Pilwali, dianggap malah hanya akan membebani (Khofifah).
Lia Istifhama, Cawawali yang juga keponakan Gubernur Khofifah, ikut angkat bicara menyikapi suara berisik dari statement itu.
Lia saat menghadiri Haul Akbar Pendiri Muslimat NU dan Kajian Inspirasi 1441 H, di Masjid Al Akbar Surabaya, Minggu (22/09/2012) pagi, menjelaskan, perolehan suara Khofifah dan Emil pada Pilgub Jawa Timur lalu adalah jawara di Surabaya.
Ning Lia, sapaan akrab Lia Istifhama, menambahkan, “Jadi ya sangat wajar kalau publik menerka nerka siapa kiranya yang maju dari lingkaran beliau berdua, terutama Ibu Khofifah,” tegasnya.
Kandidat Doktor Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya ini, mengingatkan, “Mohon fakta tersebut tidak perlu bikin siapapun baper lah,” katanya sambil tersenyum.
“Yang penting, siapa yang maju dari lingkaran ibu diharapkan muncul karena suara relawan,” lanjut Ning Lia.
Hal ini wajar mengingat bahwa Ibu (Gubernur Khofifah) itu, seorang pemimpin daerah yang sangat netral apalagi beliau bukan tipe orang yang ngumbar rekom.
“Jadi tidak perlu juga ada yang terseret main klaim atas nama beliau,” ujar alumnus UNAIR dan UINSA ini lugas.
Menurut Ning Lia, “Sudahlah, kalau hemat saya, proses Pilwali masih panjang jadi woles dan tidak sampai terpancing kompetisi tidak sehat”.
Ning Lia berpesan, “Yang terpenting, tidak ada main klaim dari saya ya. Karena Ibu Gubernur seorang pemimpin daerah. Maka alangkah baiknya kalau semua juga menghargai dan menjaga marwah beliau”.
“Kalau hemat saya, sebelum menilai siapapun secara sepihak, bisa pake salah satu prinsip nawa tirta saya kok. Yaitu wani rembukan. Jadi dibahas yang obyektif sebelum kesusu menilai” pungkas Ning Lia.
Seperti diberitakan sebelumnya, dua orang dekat Khofifah menyatakan siap maju di Pilwali Surabaya, yaitu Lia Istifhama (keponakan) serta Wakil Sekretaris PW Muslimat NU Jatim, Dwi Astuti.
Keduanya ikut penjaringan lewat PDI Perjuangan dan mengikuti fit and proper test di Kantor DPD PDI P Jatim, Jalan Kendangsari Industri Surabaya, Rabu (18/09/2019) lalu. (tim)