GRESIK,beritalima.com-Berhentinya jam operasional bagi siswa yang belajar di sekolah akibat merebaknya virus covid-19, ternyata berdampak kepada sopir angkutan lyn di Gresik. pekerjaan mereka sejak tidak ada jam belajar siswa di sekolah berimbas pada berkurangnya pendapatan dari hasil mengangkot.
karena itu, DPC PKB Kabupaten Gresik dengan penuh kepedulian membagikan sebanyak 4 ton beras kepada para sopir lyn yang angkotnya sepi atau sudah berhenti beroperasi, dampak sebaran virus Corona (COVID-19). Bagi-bagi beras ini dilaksanakan di Posko PKB Gresik Lawan COVID-19, kantor DPC PKB Gresik, Jalan RA Kartini, Selasa, (31/3).
Pembagian beras secara simbolis dilakukan oleh Ketua DPC PKB Gresik, Moh. Qosim, didampingi Ketua DPRD Gresik Fandi Ahmad Yani, Sekretaris PKB Imron Rosyidi, Ketua Fraksi PKB DPRD Gresik Moh. Abdul Qodir, dan anggota FKB.Selain beras, PKB juga membagikan masker kepada sopir lyn untuk menjaga diri dari paparan COVID-19 saat bekerja.
Moh.Qosim menyatakan, pembagian beras sebanyak 4 ton sebagai tindaklanjut perintah DPP PKB agar semua DPW dan DPC PKB se Indonesia membentuk Posko PKB lawan COVID-19.”Jadi, pembagian beras 4 ton ini sebagai bentuk kepedulian PKB Gresik terhadap masyarakat kurang beruntung dampak sabaran COVID-19,” ujar Qosim.
Selain kepada para sopir lyn, nantinya PKB juga membagikan beras kepada masyarakat lain yang kurang beruntung.
“Selanjutnya, kami akan lakukan kepada abang becak, PKL, pedagang kopi dan masyarakat lain kurang mampu,” jelasnya.
Menurut Qosim, memberantas sebaran COVID-19 tak bisa dilakukan sendiri. Namun, semua pihak harus terlibat. “Kami juga telah menginstruksikan kepada semua PAC dan ranting untuk lakukan langkah serupa dalam pencegahan COVID-19,” terangnya.
“Kami juga akan memberikan Alat Pelindung Diri (APD) bagi PAC PKB, agar kalau ada yang terpapar Corona bisa turun membantu,” sambungnya.
Sementara Ketua DPRD Gresik, Fandi Akhmad Yani menyatakan pembagian beras perdana ini sengaja diberikan kepada para sopir lyn. Pertimbangannya, pasca COVID-19 melanda Kabupaten Gresik, pendapatan mereka berkurang. Pasalnya, siswa sekolah diliburkan, serta banyak ASN yang work from home (WFM), sehingga mengurangi penumpang.”Kami mohon maaf jika bantuan belum sesuai yang diharapkan,” lanjutnya. (Ron)