SURABAYA, beritalima.com | Nilai ekspor Jawa Timur pada Februari 2021 mencapai USD 1,70 miliar, naik 11,05 persen dibandingkan Januari 2021. Dibandingkan Februari 2020, turun 14,46 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur, Dadang Hardiwan, memaparkan, ekspor nonmigas Februari 2021 mencapai USD 1,51 miliar atau naik sebesar 9,13 persen dibandingkan Januari 2021. Dibandingkan Februari 2020, turun 20,91 persen.
Sedangkan ekspor migas Februari 2021 mencapai USD 194,57 juta atau naik sebesar 28,59 persen dibandingkan Januari 2021. Jika dibandingkan Februari 2020, naik sebesar 132,67 persen.
Disebutkan, golongan barang utama ekspor nonmigas adalah Kayu dan Barang dari kayu (HS 44) dengan nilai sebesar USD 132,44 juta, disusul Lemak dan Minyak hewan/nabati (HS 15) senilai USD 118,24 juta, serta Tembaga (HS 74) dengan nilai USD 117,81 juta.
“Secara kumulatif, selama Januari – Februari 2021 ekspor Jawa Timur USD 3,24 miliar atau turun 14,59 persen dibandingkan Januari – Februari 2020,” tandas dia, Senin (15/3/2021).
Dadang juga menyampaikan, negara tujuan ekspor nonmigas terbesar pada Januari – Februari 2021 adalah Jepang mencapai USD 488,80 juta, disusul Amerika Serikat sebesar USD 481,62 juta, dan Tiongkok sebesar USD 289,57 juta.
Ekspor nonmigas ke kawasan ASEAN mencapai USD 561,18 juta (19,42 persen), dan ke Uni Eropa sebesar USD 264,09 juta (9,14 persen).
Selain ekspor, Dadang juga menyampaikan data impor Jawa Timur pada Februari 2021 yang nilainya mencapai USD 1,87 miliar. Angka impor ini meningkat 6,85 persen dibandingkan Januari 2021, dan meningkat 16,37 persen dibandingkan Februari 2020.
Dijelaskan, impor nonmigas Februari 2021 mencapai USD 1,53 miliar, naik 9,92 persen dibandingkan Januari 2021. Nilai impor nonmigas tersebut meningkat 26,25 persen dibanding Februari 2020.
Impor migas Februari 2021 sebesar USD 338,57 juta atau turun sebesar 5,15 persen dibanding Januari 2021. Dibandingkan Februari 2020, mengalami penurunan sebesar 14,09 persen.
Golongan barang utama impor nonmigas adalah golongan barang Mesin-mesin/Pesawat mekanik (HS 84) sebesar USD 155,29 juta, golongan barang Besi dan Baja (HS 72) senilai USD 139,46 juta, dan golongan barang Ampas/Sisa industri makanan (HS 23) sebesar USD 130,69 juta.
Secara kumulatif, selama Januari – Februari 2021, impor yang masuk ke Jawa Timur sebesar USD 3,62 miliar atau turun sebesar 0,27 persen dibandingkan Januari – Februari 2020, yakni sebesar USD 3,63 miliar.
Negara asal barang impor nonmigas terbesar selama Januari – Februari 2021 dari Tiongkok sebesar USD 906,61 juta (30,95 persen), disusul dari Amerika Serikat sebesar USD 225,70 juta (7,71 persen), dan impor dari Australia sebesar USD 144,64 juta (4,94 persen).
Impor nonmigas dari kelompok negara ASEAN sebesar USD 366,97 juta (12,53 persen), sementara impor nonmigas dari Uni Eropa mencapai USD 235,17 juta (8,03 persen). (Ganefo)