SURABAYA, beritalima.com | Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini beserta jajaran di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengucapkan belasungkawa atas wafatnya ibu negara ke-6 RI, Ani Yudhoyono. Istri dari Presiden RI ke-6 Bambang Yudhoyono (SBY) itu, wafat di rumah sakit National University Hospital (NUH), Singapura, pada Sabtu (1/6/2019) pukul 11.00 waktu Singapura.
“Saya atas nama pribadi, keluarga dan seluruh jajaran pemerintah kota dan warga Surabaya mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya,” kata Wali Kota Risma di rumah kediaman Jalan Sedap Malam, Sabtu, (1/6/2019).
Wali Kota Risma menyebut Ibu Ani wafat dalam keadaan khusnul khotimah, karena bertepatan dengan bulan suci Ramadhan yang penuh berkah. Ia berharap SBY dan segenap keluarga yang ditinggalkan dapat ikhlas dan tabah menerima kepergian Ibu Ani.
“Saya ikut belasungkawa sedalam-dalamnya juga sedih karena beliau orang yang sangat ramah dan baik hati. Semoga bapak presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono beserta keluarga diberi kekuatan lahir dan batin,” ujarnya.
Ia pun bercerita ketika dahulu Ibu Ani beserta Presiden ke-6 RI saat berkunjung ke Surabaya. Wali Kota Risma mengungkapkan, seringkali Ibu Ani memuji keindahan taman-taman yang ada di Surabaya. Karena itu, mendiang mengaku selalu betah saat berkunjung ke Surabaya.
“Kalau kunjungan kenegaraan ke Surabaya, beliau mesti menyampaikan ke saya ‘bu tamanmu tambah lebih baik’ ke saya. Jadi selalu beliau menyampaikan begitu ke saya setiap ketemu dengan saya,” cerita Wali Kota Risma.
Menurutnya, Ibu Ani adalah seorang penghobi fotografi. Saat berkunjung ke Surabaya, tak lupa mendiang selalu mengabadikan keindahan taman-taman yang ada di Surabaya dalam sebuah lensa kamera. “Ibu Ani ini sangat suka sekali berada di Surabaya, karena beliau hobi fotografi dan sangat suka memotret taman-taman di Surabaya,” ungkapnya.
Tak hanya itu, Wali Kota Risma menyebut sosok istri Presiden ke-6 RI adalah seorang motivator buatnya. Dahulu tahun 2011, ketika Wali Kota Risma ada masalah saat awal menjabat, Ibu Ani justru memberi dukungan dan semangat agar tidak menyerah. Ia mengaku ditelepon langsung oleh istri Presiden ke-6 RI tersebut untuk memberikan semangat dorongan agar sabar dan tidak menyerah.
“Beliau telepon saya dengan manggil mbak, ‘mbak harus kuat’. Beliau memberikan kekuatan kepada saya secara pribadi dan saya yakin ibu wafat dalam keadaan khusnul khotimah,” tutupnya.