BLITAR,beritalima.com
Satu lagi dugaan Pelecehan budaya dilakukan oleh pemilik Akun FB Gus Uji Al A’dzom (Gus Uji) yang dalam kronologis akunnya berdomisili di Blitar Jawa Timur.
Dalam postingannya hari Kamis (16/2) dengan status yang seakan menguji kemampuan khodam sebuah pusaka (tosan aji) dengam cara yang di pandang sebagai sebuah prilaku penistaan terhadap maha karya budaya bangsa Indonesia,telah membuat geram berbagai komunitas budaya.
Dalam postingan yang dibuat tiga gambar foto, terlihat sebuah kaki yg menginjak keris pusaka dan gambar ke dua keris pusaka ditaruh di dekat pantat dan ada keterangan status keris sedang ” di kentutin” dan yg ketiga adalah keris dijepit dengan kedua belah kaki.
Saat di konfermasi melalui inbox,Gus Uji menjawab dengan sopan bahwa semua dia lakukam karena menanggapi sebuah tantangan dari seseorang tentang adanya kekuatan sebuah khodam dalam keris yang di injaknya tersebut.
” Sengaja saya posting foto begitu karena saya ditantang untuk mengetes barang itu.
kata pemilik keris belum ada yang mampu menandingi keampuhan keris itu, makanya sekedar membuktikan saja bahwa ilmu lebih sempurna dibanding keris . saya alumni ponpes jadi kurang faham dengan kebudayaan”, ulas Gus Uji dalam balasan Inboxnya pada beritalima.com
Menanggapi jawaban tersebut, Beritalima.com mencoba memberi pengertian tentang nilai karya budaya pada Gus Uji dan pemahaman tersebut ditanggapi dengan kerendahan hati akan apa yang telah dilakukan. Pada intinya apa yang dia lakukan karena tidak mengertiannya tentang budaya karena selama ini hidup di tengah lungkungan pondok pesantren.
Terhadap postingan Akun Gus Uji tersebut,beberapa kalangan budaya mengambil sikap dan menegor melalui comen di Dinding status Gus Uji. (Str 01)