Ingatkan Jokowi, Nevi: Perkuat Digital dan Dorong UMKM Go Internasional

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Anggota Komisi VI DPR RI, Hj Nevi Zuarina kembali mengingatkan Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memperkuat digitalisasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta Perbaikan Data yang telah melewati proses panjang di DPR RI.

Hal ini dikatakan wakil rakyat dari Dapil II Provinsi Sumatera Barat terkait dengan Hari UMKM Nasional 12 Agustus. “Pemerintah perlu mendorong UMKM Indonesia mempersiapkan diri untuk berkompetisi usaha secara internasional,” ungkap Nevi dalam keterangan pers yang diterima awak media, Jumat (13/8) siang.

Apalagi saat ini, lanjut anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI itu, suasana pandemi Covid-19 masih sangat kental di Indonesia yang mesti memacu percepatan prilaku usaha untuk bertahan, bila perlu secara perlahan bangkit untuk maju.

Salah satu tanda kemajuannya ketika pasar-pasar internasional sudah tembus yang artinya produk dari komoditas yang dihasilkan anak negeri di terima masyarakat internasional.

“Dorongan penguatan Digitalisasi UMKM berbasis data tunggal ini mesti terus disuarakan, agar tak ada momen terlupakan. Karena terbentuknya link and match antara UMKM dengan BUMN mesti segera terwujud.
“Pemerintah jangan hanya kepada BUMN yang diberi porsi besar alokasi APBN. Pelaku UMKM perlu diperhatikan, karena sangat jelas membantu negara mempertahankan tumbuh kembang perekonomian bangsa”, ucap Nevi.

Nevi juga menyoroti sistem teknologi informasi dan infrastruktur sebagai pendukung seperti jasa antar barang yang semakin kompetitif, menjadi peluang usaha semakin luas tanpa batas lokasi dan waktu. Pemerintah mesti dapat bertindak cepat untuk memperkuat ekosistem para pelaku UMKM untuk masuk di dunia transaksi menggunakan internet.

Pandemi saat ini selain merubah pola hidup masyarakat, papar Nevi, ada sebuah peringatan keras atas penurunan jumlah pelaku UMKM yang tadinya sejumlah 64,7 juta 2019, di 2020 turun drastis hingga menjadi 34 juta pelaku. “Tahun ini sudah nyata di lapangan, terjadi peningkatan pengangguran dan penambahan jumlah rakyat miskin baik di kota maupun di desa,” kata Nevi.

Ditambahkan, UMKM merupakan kegiatan yang memperluas lapangan kerja dan memberikan pelayanan ekonomi secara luas pada masyarakat. Dengan serba ketidakpastian kondisi ekonomi negara, proses pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat serta dorongan pertumbuhan ekonomi semakin terhambat.

Meski pertumbuhan ekonomi triwulan II tahun 2021 dilaporkan meningkat, itu hanya semu belaka karena dibandingkan dengan 2020 yang kondisi negara sangat minus pertumbuhannya.

Membangun jaringan pasar hingga ekspor mesti dapat di rintis. Peran pemerintah sangat penting dan menjadi kunci utama berhasilnya kemajuan para UMKM untuk go internasional. “Tantangan dan peluang UMKM untuk go Internasional adalah pembicaraan yang sangat menarik dan harus penuh dengan ke optimisan,” demikian Hj Nevi Zuairina. (akhir)

 

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait