SIDOARJO, beritalima.com – Setelah melakukan kunjungan ke Lamongan, Presiden RI, Joko Widodo didampingi Gubernur Jatim, Dr. H. Soekarwo membuka Muktamar XXI Ikatan Pelajar Muhamaddiyah bertemakan Meneguhkan Karya Nyata, Mendorong Generasi Berkemajuan” di Universitas Muhamadiyah Sidoarjo, Senin(19/11).
Dalam sambutannya, Jokowi sapaan lekat Presiden RI menekankan, ditengah derasnya arus informasi melalui internet khususnya media sosial (medsos), masyarakat Indonesia tidak boleh kehilangan karakter keindonesiaan dan keislaman. Alasannya karena Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia dan juga memiliki kebhinekaan kurang lebih ada sekitar 715 suku.
Dijelaskan, dunia internet memiliki banyak manfaatnya, tapi juga ada sisi negatifnya. Dari internet, anak muda bisa mengetahui berbagai macam informasi dari belahan dunia. Banyak hal yang bisa dipelajari melalui internet. Akan tetapi, ada sisi negatifnya, diantaranya banyak berita Hoax, ujaran kebencian, dan ajaran yang menyesatkan. ” Oleh sebab itu, perubahan penyampaian informasi yang sangat cepat seperti itu, wajib diwaspadai. Salah satunya dengan mengedepankan karakter keindonesiaan dan keislaman agar kondisi Indonesia yang nyaman , aman dan tentram bisa terus terjaga ,” ungkapnya.
Jokowi mengajak para anggota IMM untuk ambil bagian dalam rangka memelihara, merawat, dan menjaga persatuan Infonesia. Selain itu juga menjaga rasa persaudaraan dan kerukunan. “Indonesia dianugerahi Allah dengan keaneragaman yang wajib dijaga. Hal tersebut menjadi aset terbesar kita,”jelasnya.
Diakhir sambutan, Presiden RI optimis ditengah persaingan yang semakin ketat, anak muda Indonesia bisa menjadi pemenang. Keyakinan tersebut sangatlah beralasan melihat SDM Indonesia bisa berkompetisi dengan negara lain di berbagai bidang. “Dengan diperkuat SDM IMM, Indonesia tidak perlu takut bersaing dengan negara lain,” tambahnya. (rr).