Ingin Demokrasi Berjalan, Agun Maju Sebagai Caketum Partai Golkar

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Kejutan terjadi beberapa hari menjelang pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar di Jakarta Convention Centre (JCC) Jakarta, 3-6 Desember mendatang.

Tanpa diduga, politisi senior Partau Golkar, Agun Gunandjar Sudarsa menyatakan maju sebagai Calon Ketua Umum (Caketum) partai berlambang ‘Pohon Beringin’ tersebut pada Munas mendatang, bersaing dengan dua juniornya yakni Airlangga Hartarto dan Bambang Soesatyo.

Deklarasi maju senagai Caketum partai yang berkuasa 32 tahun masa Orde Baru tersebut dilakukan Agun di tengah-tengah rapat pleno panitia Munas Partai Golkar di kantor DPP Partai Golkar jalan Angrek Nellly Slipi, Jakarta Barat, Sabtu (23/11).

Sebelum maju dalam bursa pencalonan Cakutum Partai Golkar, laki-laki kelahiran Bandung, 13 September 1958 tersebut menyatakan diri mundur dari kepanitian
Munas. “Untuk Munas ini, sekali lagi saya nyatakan mundur dari kepanitiaan. Dan, maju sebagai Caketum, semoga Golkar kita satu, terjaga dan terpelihara untuk maju, bangkit serta menang dalam setiap kontes termasuk pemilu 2024,” ungkap Ketua Fraksi Patai Golkar MPR RI 2014-2019 ini.

Wakil rakyat dari Dapil X Provinsi Jawa Barat ini berharap, Munas Parrtai Golkar kali ini lebih baik dari Munas Bali 2016 yang jauh dari konstitusional, demokratis, bersih dan rekonsiliasi.

Agun yang saat ini diperxaya DPP Partai Golkar sebagai penasehat Fraksi Partai Golkar MPR RI ingin menjadikan Golkar sebagai partai modern, maju, dihormati kader dan lawan. Soalnya, Partai Golkar didirikan untuk menjalankan demokrasi. “Saya ingin menjadikan Golkar partai yang maju, modern, dihormati dan didukung anggotanya,” ulang Agun.

Agun yang sudah dipercaya sebagai wakil rakyat sejak masa pemerintahan Orde Baru ini mengatakan, Partai Golkar didirikan untuk menjalankan Demokrasi, sebab demokrasi menurut dia, adalah sistem terbaik menjalankan kekuasan, guna mewujudkan kesejahteraan rakyat, sebagai pemegang kedaulatan.

Untuk itu, ungkap anggota Komisi XI DPR RI tersebut, semua harus dikembalikan kepada prinsip dan falsafah Demokrasi. “Karena itu, partai wajib menjalankan proses demokrasi yang benar,” tegas Agun.

Diutarakan, sesuai Undang-Undang (UU) Parpol yang mengatur tentang demokrasi yang wajib dipatuhi melalui AD/ART Partai, pemilihan Caketum Golkar harus diputuskan secara kolektif-kolegial.

“Itulah Partai Politik, yang setiap anggota memiliki hak-hak dan kewajibannya. Inilah saatnya kita bersikap, untuk menegakkan aturan main dalam Munas 3 sampai 6 Desember 2019. Sikap politik anda hari ini akan menjadi catatan sejarah Golkar,” ucap Agun.

Selaku politisi senior, Agun mengingatkan para kader Partai Golkar bahwa Munas partai adalah forum kedaulatan tertinggi, salah satunya adalah pemilihan ketua umum. Dengan pemilihan yang demokratis, konsitusi sebagai hukum tertinggi telah mengatur azas luber dan jurdil.

Karena itu, Munas yang berada dibawah kedaulatan tertinggi partai harus tidak bertentangan dengan konsitusi dan UU parpol yang menjadi dasarnya.

“Dengan demikian proses Munas yang demokratis harus memenuhi azas luber dan jurdil. Persyaratan dukungan 30 persen, harus dilakukan secara langsung di bilik suara munas tidak melalui surat dukungan. Mari kita tegakan demokratisasi di tubuh Golkar,” jelas Agun.

Lebih jauh dikatan, Munas mendatang bukan hanya sekadar agenda lima taunan partai berlambang ‘Pohon Beringin’ tersebut tetapi menentukan kebijakan dan arah Partai Golkar ke depan dengan cara memilih ketua umum dan menyusun program jangka pendek, menengah dan panjang partai.

Dengan majunya Agun, sudah ada tiga nama yang menyatakan siap maju dalam pertarungan Caketum Golkar pada Munas nanti. Selain Agun, dua nama lain adalah Airlangga Hartarto sebagai petahana dan Bambang Soesatyo alias Bamsoet. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *