SURABAYA, beritalima.com | Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memberikan klarifikasi soal viralnya video Ikas Choirul Iklani. Pelaksana Tugas Direktur RSUD Dr M. Soewandhie Febria Rachmanita menjelaskan bahwa video tersebut tidak benar. Ia pun menjelaskan beberapa fakta sebenarnya yang terjadi.
“Kami pihak RSUD dr. M. Soewandhie sudah berusaha untuk klarifikasi kepada Saudara Ikas Choirul Iklani dengan mengunjungi rumah yang bersangkutan di dua alamat yang kami peroleh, tetapi rumahnya dalam keadaan kosong. Kami ada fotonya juga bahwa kami berusaha klarifikasi ke rumah saudara Ikas,” kata Febria yang juga Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya ini.
Selain itu, Feny- Febria Rachmanita juga memastikan bahwa pihak RSUD dr. M. Soewandhie sudah berusaha menghubungi yang bersangkutan melalui telepon di tiga nomor yang diperoleh pihak rumah sakit. Namun, ternyata nomor tersebut tidak dapat dihubungi. “Nomornya tidak aktif,” ujarnya.
Menurut Feny, pelayanan di IGD RSUD dr. Soewandhie dilakukan berdasarkan tingkat kegawatan, bukan berdasarkan nomor antrian. Ia juga menjelaskan data yang terekam di sistem rumah sakit, pasien datang ke IGD pukul 14.40 WIB dan dilakukan pemeriksaan pada pukul 14.41 WIB.
“Nah, dari hasil pemeriksaan it tidak ditemukan kondisi kegawatdaruratan. Kemudian pasien diminta untuk menunggu,” katanya.
Pada saat bersamaan, terdapat tujuh pasien gawat darurat yang membutuhkan penanganan segera dalam rangka upaya penyelamatan nyawa pasien. Setelah itu, pasien dipanggil sebanyak 5 (lima) kali tetapi pasien sudah tidak berada di tempat. “Jadi sebenarnya sudah kami panggil 5 kali dan ternyata pasien tidak ditempat,” pungkasnya. (*)