Ini Penjelasan FPK Jatim, Tentang Pembauran Kebangsaan

  • Whatsapp

MADIUN, beritalima.com- Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun, Jawa Timur, melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol), menggelar kegiatan Fasilitasi Forum Pembauran Kebangsaan (FPK), di Gedung Diklat, Jalan Duku, Kota Madiun, Kamis 17 Oktober 2019.

Dalam kegiatan ini, Pemkot mengundang FPK Jawa Timur, sebagai narasumber. Dari FPK Jawa Timur, tampak hadir Yafety Waruwu SH, Nenny Astuty, Christian Djami, Moch. Efendi, SH dan Liza M Mardiana.

Dalam kegiatan dengan tema “Merajut Kebersamaan Dalam Terwujudnya Persatuan Dan Kesatuan Demi Keutuhan NKRI” ini, narasumber dari FPK Jawa Timur,
Yafety Waruwu, SH, antara lain menjelaskan, karena perbedaan justru menjadi suatu kesatuan yang utuh dalam Forum Pembauran Kebangsaan.

“Jadi perbedaan itu, menjadi suatu kesatuan yang kokoh. Salah satu contoh, hari ini kita tidak berkumpul kalau tidak beda suku, beda budaya. Justru karena perbedaan itu maka kita berkumpul. Ini merupakan implementasi kesatuan dan persatuan,” kata Yafety Waruwu, SH, yang juga menjabat sebagai sekretaris FPK Jawa Timur.

Persatuan dan kesatuan, menurutnya, harus dipertahankan hingga selamanya agar menjadi kesatuan yang utuh dalam bingkai NKRI. Bahkan, Presiden, Wakil Presiden telah memberi contoh dalam pakaian kebinekaan. Itu menandakan, mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa, merupakan tanggungjawab bersama.

“Kalau kita melihat FPK, hampir di seluruh provinsi dan kabupaten/kota, telah dibentuk. Langkah kita selanjutnya adalah, melangkah ke depan membentuk FPK kecamatan, kemudian membentuk FPK desa/kelurahan. Ini sesuai amanat Permendagri Nomor 34 Tahun 2006 dan Pergub Jawa Nomor 41 Tahun 2009,” paparnya.

Terkait pemberdayaan masyarakat dalam keamanan, lanjutnya, pemerintah telah membentuk FKDM untuk mewaspadai keberadaan teroris dan FKUB yang membidangi komunikasi antar umat beragama.

“Disini kita ada FPK. Dalam FPK ini, kita harus melaksanakan suatu fungsi kita sebagai pemersatu pembaruan kebangsaan. Jadi kita harus membaur meski berbeda suku. Jangan sampai perbedaan itu menjadi sumber permusuhan,” terangnya.

Sementara itu, Plt Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Madiun, L. Darmawan, mengatakan, madsud diadakan kegiatan ini untuk memberikan pemahaman akan pentingnya pembaharuan di kalangan masyarakat yang berbeda suku, ras, etnis dan agama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Kalau tujuannya, terciptanya semangat kerukunan, cinta tanah air serta meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara untuk berpartisipasi serta berkontribusi nyata dalam menjaga keutuhan NKRI,” terang Darmawan. (Dibyo).

Ket. Foto: Yafety Waruwu, SH (atas) pengurus FPK Jawa Timur (bawah).

beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *