MADIUN, beritalima.com- Walikota Madiun, Jawa Timur, menggelar jumpa pers terkait Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan hal lain terkait Covid-19 di balaikota, Kamis 21 Januari 2021, siang.
Walikota Madiun, H. Maidi, mengatakan, dengan pemberlakuan PPKM, memang semua kegiatan siang maupun malam, sengaja dibatasi. Pembatasan ini, karena Kota Madiun, tingkat kematian karena Covid-19, cukup tinggi.
“Sedangkan tingkat kesembuhan rendah. Tingkat reaktif tinggi, rumah sakit penuh. Karena itu, selain pemberlakuan PPKM, semua orang yang terlibat dalam pelayanan publik, kami rapid. Tolong masyarakat pahami ini,” kata H. Maidi.
Terkait, tingginya angka yanp reaktif, lanjutnya, Pemkot Madiun telah menyiapkan ruang isolasi. Termasuk ruang isolasi di gerbong kereta api hasil kerja sama dengan Industri Kereta Api (INKA) Madiun.
“Gerbong isolasi, satu minggu lagi siap beroperasi. Untuk tenaga kesehatan, nanti gabungan dari Pemkot dengan tenaga kesehatan dari Pemprov Jawa Timur,” terangnya.
“Mudah mudahan dalam minggu ini, tingkat kesembuhan tinggi, yang reaktif turun. Sehingga ruang isolasi darurat tidak terpakai,” harapnya.
Sementara itu mengenai lampu penerangan umum yang dimatikan mulai pukul 19.00 WIB, termasuk wifi juga dimatikan mulai pukul 21.00 WIB, menurutnya, ini untuk mengurangi kerumunan agar tidak ada kluster baru.
“Sehat itu kebutuhan. Kalau masyarakat disiplin, pembatasan segera selesai. Saya ulangi, terkait PPKM, kalau yang sembuh tidak naik, reaktif tidak turun, rumah sakit penuh, isolasi penuh, akan diperjanjang. Mudah mudahan setelah tanggal 25 Januari, yang sembuh naik, yang reaktif turun. Jadi tidak ada perpanjangan?” ucapnya.
Hadir dalam jumpa pers ini, diantaranya Kepala Dinas Kominfo Kota Madiun, Subakri, Kabid Informasi dan Komunikasi Publik Dinas Kominfo, R. Juvita Rosa, dan Kasi Pengelolaan Komunikasi Publik Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Dinas Kominfo, Lelly Dharma Indriyani. (Dibyo).
Ket. Foto: H. Maidi.
