Inilah Pokok-pokok Pikiran H. Bustan Kedepan dengan Ekonomi Kerakyatan Berbasis Umat

  • Whatsapp

JAKARTA, beritalima.com| H. Bustan sebagai pengusaha dan praktisi koperasi dan UKM menyampaikan pandangan dan harapanya tentang visi Indonesia kedepan dibidang ekonomi kerakyatan dan ekonomi umat. Menurutnya Indonesia harus menciptakan manusia bersahaja dan sederhana yang luar biasa, terutama pembangunan di bidang infrastruktur & transportasi, serta pembangunan ekonomi kreatif yang berbasis ekonomi kerakyatan.

Pada acara Seminar Nasional dengan tema Membangun Ekonomi Kerakyatan dan Ekonomi Umat di Upnormal Cafe Jl. Raden Saleh, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (25/07/2019). Bustan menyampaikan pokok-pokok pikirannya tentang visi Bangsa Indonesia kedepan di hadapan peserta seminar yang diselenggarakan Badan Kerjasama Nasional Relawan Indonesia Maju (BKN-RIM).

“Pokok pikirann ini antara lain, pembangunan di bidang pengebangan Sumber Daya Manusia (karena menurut pepatah bijak Tiongkok: Jika mau hidup 1 tahun maka tanamlah padi, jika mau hidup 10 tahun maka tanamlah pohon tetapi jika mau hidup selamanya maka tanamlah (kembangkanlah) Sumber Daya Manusia (SDM),” kata pengusaha sukses di bidang perdagangan umum, jasa, UKM dan koperasi.

Selain itu kata Bustan, melanjutkan pembangunan dan connecting infrastruktur di seluruh wilayah Indonesia, supaya pergerakan dan distribusi makin lancar, sehingga investor makin tertarik menanamkan modalnya, sehingga lapangan kerja maka terbuka luas.

Selanjutnya pokok pikiran yang paling mendasar adalah melakukan pengembangan ekonomi kerakyatan berbasis umat. Dimana peran wadah koperasi dan UKM ditingkatkan menjadi usaha bersama. Dimana konsep koperasi adalah dari anggota kembali ke anggota dan konsep UKM memberdayakan anggota untuk terlibat pada kegiatan perdagangan dan jasa.

“Indonesia adalalah pasar yang mengiurkan bagi ekonomi umum dan syariah, mulai dari keuangan umum/syariah (Perbankan), busana umum/busana muslim (muslim fashion), makanan halal, pariwisata halal, dan umroh dan haji. Sebab 85 persen, dari penduduk Indonesia adalah Islam atau muslim. Peningkatan pemahaman beragama, menguatnya kelas menengah muslim akan menggerakkan ekonomi umat,” jelas Bustan pemilik Mall Pinrang Sulawesi Selatan ini.

Menurutnya, pengertian dan istilah ekonomi umat adalah kegiatan atau transaksi ekonomi para pihak yang di dasari oleh prinsip-prinsip yang diatur sesuai perintah dan larangan Allah SWT serta Sunnah Nabi Muhammad SAW. Dimana kegiatan ekonomi dilakukan secara halal dan tanpa riba, baik disektor bisnis rill maupun disektor bisnis keuangan.

“Istilah Ekonomi umat mempunyai istilah lain yakni ekonomi syariah karena basisnya adalah umat Islam yang berjumlah lebih dari 85% dari penduduk Indonesia,” ujar Bustan.

Katanya, langkah dan tahapan pengembangan ekonomi umat, pertama diperlukan regulasi dan kebijakan yang dapat mendukung keuangan dan ekonomi umat (syariah). Langkah kedua melakukan peningkatan pengetahuan mengenai ekonomi ummat dan keuangan syariah bagi perbankan, pelaku usaha dan sektor keuangan. Selain itu penyediaan model-model pembiayaan ekonomi umat dan keuangan syariah.

Sementara kata Bustan, untuk peran koperasi bagi pengembangan ekonomi umat adalah meningkatkan pendapatan anggota dari Sisa Hasil Usaha (SHU) yang diperoleh koperasi merupakan keuntungan para anggota (umat). Makin besar jasa seorang anggota terhadap koperasi makin besar pula penghasilan yang diperoleh anggota itu.

“Bahkan menciptakan lapangan pekerjaan dan koperasi bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan para anggota dan juga masyarakat (umat) pada umumnya. Dalam mencapai tujuan tersebut, koperasi berusaha melakukan kegiatan sesuai dengan jenis koperasi yang berbasis syariah, seperti di bidang kerajinan, pertanian, dan pertokoan, keuangan,” paparnya.

Bustan menguraikan, dibukanya lapangan usaha koperasi berarti memberi kesempatan kepada tenaga kerja dan menyerap sumber daya manusia pada umumnya. Meningkatkan taraf hidup masyarakat (Umat) dan turut mencerdaskan kehidupan bangsa dalam bidang ekonomi.

“Usaha koperasi bukan hanya kegiatan di bidang material, tetapi juga mengadakan kegiatan pendidikan terhadap para anggota. Pendidikan tersebut antara lain diberikan dalam bentuk pelatihan keterampilan dan manajemen. Dengan demikian, koperasi turut berperan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa” urainya.

Bustan menyampaikan, koperasi dapat mempersatukan & mengembangkan daya usaha. Koperasi juga merupakan kekuatan yang dapat dipergunakan untuk mencapai tujuan bersama.

“Misalnya, koperasi pertanian dalam melakukan kegiatan usahanya dapat mempersatukan usaha para petani untuk memenuhi kebutuhannya, seperti usaha pengadaan pupuk, bibit, alat pertanian, dan menjual bersama produksi pertanian,” katanya.

Terakhir kata Bustan, penyelenggarakan kehidupan ekonomi pada setiap kegiatan, koperasi bertindak bukan atas kehendak pengurus, melainkan berdasarkan keinginan para anggota, yaitu terlebih dahulu harus dimusyawarahkan. Hal ini merupakan pencerminan dari pelaksanaan demokrasi ekonomi umat.

“Secara strategis koperasi ummat adalah membangun kesadaran saling menolong (taawun) dan gotong royong antar jaringan anggota untuk kesejahteraan bersama,” pungkas Bustan yang diusulkan beberapa relawan Jokowi-Amin untuk masuk menjadi Menteri di Kabinet Indonesia Kerja Jilid II Pemerintahan Jokowi-KH Ma’ruf Amin ini.

H. Bustan Sosok Sang Penggerak Ekonomi Umat

Syafrudin Budiman SIP Ketua Umum Presidium Pusat Barisan Pembaharuan (PP BP) relawan nasional Jokowi-KH Ma’ruf Amin mengatakan, profil H. Bustan adalah sosok pengusaha yang ulet dan sukses, walaupun lulusan SD sampai SMA adalah persamaan Paket A/B/C dirinya dikenal jenius. Bagaimana tidak? Lulusan persamaan aja bisa memperkerjakan tenaga berijasah SMA, S1, S2 dan S3 di perusahaannya.

“Bapak Bustan pengalaman di bidang bisnis, perdagangan umum, UKM dan Koperasi menjadikannya sosok pengusaha handal dari Indonesia Timur. Banyak orang sudah berguru padanya tentang pengembangan UKM dan Koperasi di berbagai daerah,” terang Gus Din yang menjadi modetor Seminar Nasional.

Katanya, sosok Bustan dinilai cocok menjadi Menteri Pedagangan, Menteri Perindustrian, Menteri UKM dan Koperasi atau Menteri Sosial. Ia mengatakan, figur Bustan mirip Menteri Perikanan dan Kelautan, Susi Pujiastuti yang hanya lulusan SMP tetapi paham betul dunia perikanan Indonesia dan Internasional.

“Bustan adalah sosok loyalis Jokowi-Amin dari timur. Sudah banyak waktu, tenaga dan hartanya disumbangkan pada perjuangan memenangkan Jokowi periode kedua ini,” puji Gus Din.

Menurut Gus Din yang juga Konsultan Media ini, kecintaan Bustan kepada Jokowi yang sangat pro UKM dan Koperasi membuatnya total mendukung pada Pilpres 2019 kemarin. Dimana harapan dan padangan Bustan tentang arus baru ekonomi Indonesia yang lebih baik menjadi cita-citanya pada negeri ini.

Karena itu kata Gus Din, para relawan Jokowi menyatakan mendukung dan mencalonkan sosok Bustan sebagai menteri yang menangani perekonomian mikro di Indonesia. Kemampuan dan kecakapan Bustan dalam bidang perdagangan umum, UKM dan Koperasi akan disampaikan kepada Jokowi sebagai konsep membangun dan memberdayakan ekonomi umat.

Menurut Gus Din, para relawan Jokowi-Amin akan menyampaikan surat resmi tertulis kepada Presiden Terpilih Jokowi untuk berkenan menjadikan menteri di Kabinet Indonesia Kerja (KIK) Jilid II. Paling tidak sebagai Staf Ahli Presiden, Staf Khusus Presiden, Kepala Badan Pengembangan Bidang UKM dan Koperasi atau Direksi Utama BUMN Bidang UKM dan Koperasi.

Selanjutnya, sosok Bustan cukup layak, beliau sudah kaya tak butuh uang karena usahanya berjalan baik dimana-mana. Yang diharapkan Bustan hanya pengabdian untuk bangsa agar kejeniusan dan kesuksesannya di bidang ekonomi mikro dan koperasi bisa ditularkan kemana-mana.

“Pandangan dan harapan Bustan bisa diperbantukan kepada Bapak Jokowi untuk menciptakan sumber daya yang handal untuk mengantarkan visi-misi pembangunan Jokowi-Amin yang luar biasa, sebab Bustan sampai saat ini kaya pengalaman dan menjadi Tenaga Ahli di Kementerian Koperasi dan UKM,” tandas Gus Din yang pernah menjadi Ketua (Bidang Sosial Ekonomi) Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPP IMM). (red).

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *