Jakarta – Presiden Joko Widodo, Rabu siang (27/7) resmi melantik menteri Kabinet kerja jilid II di Istana Negara. Setidaknya ada 13 menteri yang dilantik Presiden.
Salah satu nama yang menarik perhatian yakni, Menteri ESDM Archandra Tahar, seorang profesional yang ahli di bidang ESDM, mempunyai riwayat pendidikan yang sangat mengagumkan.
Menteri yang mengusulkan kegiatan Offshore untuk pengolahan minyak di blok Masela, Maluku ini, tercatat sebagai profesional yang telah mempunyai level kelas dunia.
Ia merupakan ahli kilang lepas pantai atau offshore, lantaran dirinya terakhir kali menjabat sebagai President Direktur Petroneering di Houston. Sebuah perusahaan pengembangan teknologi dan enginering yang fokus dalam desain dan pengembangan kilang offshore yang lebih tahan lama, efektif dan aman.
Dikutip dari profil Candra di linkedin.com, dia memiliki pengalaman lebih dari 14 tahun di bidang hidrodinamika dan offshore. Selain itu dia juga menjadi praktisi di industri tersebut, usai mengembangkan keahlian khususnya di sekolah. Dia juga telah bekerja di berbagai perusahaan migas baik sebagai pengembang maupun produksi seperti Spar, TLP, Compliant Tower, Buoyant Tower dan Multi Colum Floater selama 13 tahun terakhir.
TLP dan Spar merupakan produk yang menjadi ahlinya yang mewakili gabungan dari pengembangan pengeboran minyak dan produksi sistem operasional di dunia hari ini. Dr Tahar memiliki hak paten terkait teknik kilang lepas pantai dan penulis yang diakui terkait standar industri hidrodinamika
Dia menerima gelar Bachelor of Science di bidang Teknik Mesin diInstitut Teknologi Bandung, Indonesia. Dia juga lulusan Ocean Engineering dari Texas A & M Universitas pada tahun 2001 dengan gelar Master of Science and Doctor of Philosophy degrees in Ocean Engineering. Sebelumnya Tahar adalah wakil ketua terakhir Mekanika Offshore dan Arctic Engineering Society, Houston.
Archandra menyelesaikan S1 di Teknik Mesin ITB (masuk tahun 1989) dan kemudian bekerja di Andersen Consulting demi memiliki usaha agar dapat melanjutkan kuliahnya ke jenjang S2 di Amerika. Kuliah S2 di Texas A&M University, Amerika diselesaikan dengan baik hingga kembali ke Indonesia dan berniat membenahi PT Timah.
Namun, niatnya ditertawakan karena waktu itu kondisi PT Timah memang sudah sekarat. Akhirnya Archandra malah melanjutkan S3 di Amerika. Sejak saat itulah dia melanglang buana di Negeri Paman Sam dan menjadi konsultan di berbagai perusahaan internasional. Meski tinggal di Amerika, kepeduliannya atas tanah kelahirannya sangat tinggi.
Dia menyumbangkan tenaga dan pikirannya dalam forum-forum yang membutuhkan keberadaannya. Archandra juga merupakan sosok di balik negosiasi dan keberhasilan Presiden Joko Widodo menarik kembali Blok Masela agar dikuasai Indonesia, dengan memutuskan eksplorasi harus dilakukan onshore bukan offshore. Archandra yang dikaruniai dua anak ini adalah pemilik hak paten tentang desain offshore di Amerika.
Pendidikan
ITB Teknik Mesin : 1989 -1994
Texas A&M University Ocean Engineering : 1996 – 1998
Texas A& M Univeristy Ocean Engineering (Doctor of Philosophy) : 1998 – 2001
Riwayat Pekerjaan
Asisten Peneliti Offshore Technology Research Center : 1997-2001
Technical Advisor Noble Denton : 2000
Peneliti Technip Offshore : 2001-2006
Hydronynamics Lead FloaTec LLC 2006-2007
Principal dan Presiden Asia Pasific AGR Deepwater Development System : 2007-2009
Principal Horton Wison Deepwater : 2009-2013
Presiden Petroneering : 2013-2016
Menteri ESDM Indonesia : 2016-sekarang.
(wiki/gus/Ars)