Inilah Rahasia Kenapa “Nasi Cumi Ampel” Laris

  • Whatsapp

SURABAYA, beritalima.com – Untuk menjadi sukses dalam berusaha apapun harus ditekuni sesuai kemampuannya. Naik turunnya dalam berusaha itu biasa, namun harus tetap semangat untuk menjadi sukses.

Seperti itulah yang dilakukan Nasrullah. Ia mengawali usaha jualan nasi dengan Cita Rasa Masakan Madura di depan Hotel Kemajuan, Jalan KH.Mas Mansyur, Surabaya.

Nasrullah buka warung nasi layaknya pedagang kaki lima (PKL) pada umumnya. Namun, berkat ketekunan dan usahanya memberikan rasa yang terenak pada pelanggan, akhirnya penikmat kuliner berdatangan setiap hari.

Kini, rombong dan 10 tempat duduk ala kadarnya selalu penuh dengan pelanggan yang antri, mulai yang makan di tempat dan yang minta dibungkus untuk dibawa pulang.

Nasrulloh sebagai pemilik warung juga sering turun langsung untuk melayani para pelangganan. Dia selalu ramah dalam melayani setiap tamu yang datang.

Lebih dari itu, saat ini Warung “Nasi Cumi Ampel” milik Nasrullah tidak hanya di depan Hotel Kemajuan Jalan KH.Mas Mansur Surabaya, tapi sudah ada 5 cabang yang tersebar di beberapa tempat kuliner di Kota Pahlawan ini.

“Nasi Cumi Ampel” Bumbu Madura yang sudah lumayan terkenal ini pernah ikut meramaikan Indonesia Shari’a Economic Festival (ISEF) 2017 di Exhibition Hall Grand City Convention Surabaya selama 5 hari pada 7 Nopember 2017.

“Alhamdulillah kami sudah bisa buka lima cabang di Surabaya,” kata Nasrullah saat ditemui Selasa (26/2/2019) malam. “Tujuan kami buka cabang tak lain untuk lebih mendekatkan diri pada pelanggan supaya tidak jauh-jauh bila kangen menikmati “Nasi Cumi Ampel”,” tambahnya.

Menurutnya, supaya sukses usaha jualan seperti ini sebenarnya tidak sulit, asal tekun, telaten, dan berusaha melayani tamu sebaik mungkin. Selain itu, namanya masakan, tentu rasanya harus enak. Untuk yang satu ini, Nasrullah mengaku masakannya menggunakan bumbu Madura.

”Masakan Bumbu Madura ini memang banyak diminati oleh kalangan atas dan menengah,” kata Nasrullah.

Sedangkan harganya, menurut Nasrullah, disesuaikan dengan masyarakat sekitar. “Walaupun harganya Kaki Lima, namun rasanya Bintang Lima,” pungkasnya. (rr)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *