Raja’ie adalah sebuah nama yang belakangan menjadi buah perbincangan masyarakat Madura kususnya daerah Pamekasan. Hal ini disebabkan karena nama Raja’ie disebut sebagai sosok yang akan mendampingi calon Bupati Pamekasan, Badrut Tamam atau yang biasa dipanggil Lora Badrut Tamam (RBT) dari Partai Kebangkitan Bangsa.
Nama Raja’ie mencuat saat dirinya ikut serta mendaftarkan diri sebagai calon wakil Bupati dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dengan slogannya yang dikenal “Keterwakilan Masyarakat Daerah utara Pamekasan (Pantura)”. Harapa untuk mendapatkan rekom dari PPP sebagai calon Wakil Bupati ahirnya kandas, dikarenakan Partai berlambang Ka’bah itu meminang kader internalnya sendiri, Fathorrahman.
Saat ini Raja’ie lagi mejabat sebagai Kepala Desa Bujur Barat periode kedua. Ia telah dipercaya masyarakatnya untuk memimpin dengan tingkat perolehan suara yang cukup signifikan. Dalam perjalanannya, ia merasa terpanggil untuk mengabdikan dirinya kepada masyarakat lebih luas yaitu dengan mencalonkan diri sebagai Wakil Bupati dengan komitmen yang ia bangun adalah, keterwakilan masyarakat daerah pantai utara (pantura).
Raja’ie menamatkan pendidikan dasarnya di desanya sendiri, Bujur. Ia lulus Madrasah Ibtidaiyah, Islamiyah pada tahun 1992. Lalu melanjutkan sekolahnya di desa yang sama yaitu di MTs. Darul Ulum Bujur Tengah lulus pada 1995. Kemudian ia melanjutkan pendidikannya pada tingkat menengah atas, Madrasah Aliyah, di lembaga yang sama.
Selesai mengeyam pendidikannya sampai pada tingkat menengah atas di desanya sendiri, Raja’ie melanjutkan pendidikan tingginya pada Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) Pamekasan dengan Program Studi “Ahwal Al-syahsiyah. Ia lulus kuliah pada tahun 2004. Selama kuliah, banyak pengalaman organisasi yang ia tekuni. Aktif di organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sampai di akhir karir organisasi kemahasiswaanya itu, ia dipercaya sebagai Ketua Umum HMI Cabang Pamekasan.
Pasangan duet Badrut Tamam – Raja’ie yang kemudian disingkat menjadi “BERBAUR” (Bersama Badrut-Rajaie) dinilai sebagai pasangan yang ideal untuk Kabupaten Pamekasan. Diantaranya beberapa alasan tersebut, karena keduanya dari segi umur masih tergolong muda sehingga harapan untuk menjadi pemimpin yang bekerja keras dan melayani serta berbaur dengan masyarakat sesuai slogannya lebih besar. Harapan yang dianggap ideal adalah bertemunya dua sosok yang dilihat dari daerah asalnya yaitu Selatan dan Utara.
Badrut Tamam yang besar di daerah Tlanakan dan Raja’ie dari Batu Mar-mar, pertemuan dua tokoh yang menjadi harapan semua masyarakat Pamekasan yang bentang geografisnya terbagi pada dua daerah yaitu Selatan dan Utara.