JAKARTA, Beritalima.com– Balai Besar Kerajinan dan Batik mengatakan, penelitian kain batik antibakteri berjalan sukses. Bahkan, produksi massal diharapkan dapat dilakukan 2021 dengan menggandeng perusahaan swasta.
Hal itu mendapat dukungan penuh Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. Ketua DPD RI ini mendukung proses produksi massal kain antibakteri tersebut. Itu dilakukan agar penelitian tersebut memiliki manfaat langsung di masyarakat, baik produsen maupun konsumen.
“Penelitian tersebut merupakan bagian dari diversifikasi produk. Inovasi ini perlu diproduksi massal agar bermanfaat untuk masyarakat luas,” kata LaNyalla dalam keterangan resminya, pertengahan pekan ini.
Tidak hanya itu, LaNyalla optimis kain tersebut bakal mendapat tempat di masyarakat. Sebab, belakangan ini semakin tumbuh kesadaran di benak masyarakat mengenai pentingnya aspek kesehatan diri pada setiap produk yang dimilikinya.
“Saya optimis kain batik antibakteri ini memiliki pasar tersendiri, mengingat semakin banyak orang yang sadar akan pentingnya kesehatan diri, termasuk saat akan memilih produk industri yang akan digunakannya,” kata dia.
Pada sisi lain, senator dari Dapil Provinsi Jawa Timur tersebut meminta agar sosialisasi mengenai kegunaan kain antibakteri ini juga harus massif diberikan kepada masyarakat. Tujuannya agar mereka mendapat informasi utuh sehingga tidak timbul informasi keliru.
“Masyarakat harus mendapat penjelasan mengenai kegunaan kain ini, khasiatnya untuk apa serta manfaat yang didapat jika menggunakan produk ini. Saya kira ini adalah inovasi yang baik yang harus terus dikembangkan,” demikian AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. (akhir)