Ira Damayanti, Caleg DPRD Jatim Dapil 4 Yang Aktif di Persatuan Emak-Emak

  • Whatsapp
Ira Damayanti (samping kanan Cawapres Sandiaga Uno), bersama emak-emak yang siap memenangkan pasangan Prabowo-Sandiaga.

SURABAYA, beritalima.com – Bagi Ira Damayanti, keputusan ketua umum partainya memilih Sandiaga Uno untuk mendampingi sebagai cawapres sangatlah cerdas.

“Keputusan memilih Pak Sandi sebagai cawapres membuktikan Pak Prabowo itu pemimpin yang cerdas dan punya pendirian kuat,” ujar Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Timur ini.

“Sangat bahaya kalau seorang pemimpin tidak memiliki pendirian, bisa nabrak sana-sini jadi tidak karuan,” sindir Caleg DPRD Jatim Dapil 4 Banyuwangi – Situbondo – Bondowoso ini.

Ira menilai keputusan memilih Sandiaga itu cerdas, karena pengusaha sukses ini juga cerdas, jujur dan masih muda.

Kecerdasan dan kejujuran Sandiaga terbukti dari keberhasilannya membangun usaha dari bawah, track recordnya bagus, bersih dari tindak kecurangan.

Lebih dari itu, tambah Ira, Sandiaga juga masih muda. “Orang muda, cerdas dan jujur layak mimpin bangsa. Kalau sudah kakek-kakek, apa yang bisa diharap?” tandas pengusaha pabrik kopi ini.

Tidak hanya itu kekaguman Ira pada Sandiaga. Menurutnya, cawapres muda ini paling perhatian pada emak-emak. Sehingga, Ira yang selama ini memperjuangkan 30% keterwakilan perempuan di parlemen terpenuhi merasa bagai gayung bersambut.

Menurut Ketua Persatuan Emak-Emak (Permak) Jatim ini, Sandiaga-lah yang pertama mencuatkan istilah emak-emak, yakni saat pendaftaran capres-cawapres pada KPU di hari terakhir, 10 Agustus lalu.

Saat KPU memberi kesempatan pada masing-masing balon presiden dan balon wapres berpidato, Sandi dengan cerdas memanfaatkan kesempatan itu untuk menyapa para pendukung dari kelompok perempuan dengan sebutan emak-emak.

Sandi mengatakan, banyak partai tapi kok tidak ada ‘partai emak-emak’ yang memikirkan nasib para ibu di Indonesia.

Ia menambahkan, kekuatan dan perjuangan dirinya di bidang ekonomi, khususnya komoditas bahan pokok yang bersinggungan dengan kehidupan kaum perempuan.

“Kami akan berjuang untuk partai emak-emak. Kami ingin harga-harga terjangkau, harga pangan stabil. Kami ingin percepatan pembangunan dengan yang bersih,” ujar Sandi.

Sejak itu, kata emak-emak makin hari makin populer, seramai ‘produk’ oposisi yang lain, #2019 Ganti Presiden.

Menurut Ira, semua orang paham bahwa ‘Partai Emak-Emak’ yang dimaksud Sandiaga bukan partai politik, melainkan kelompok kaum wanita yang perlu diakomodasi aspirasinya dan diharap memilih pasangan Prabowo Sandiaga.

Keberpihakan Sandiaga pada kaum perempuan yang seringkali disampaikan itu makin hari makin mengundang simpati emak-emak dan kaum perempuan lainnya, hingga akhirnya terbentuk wadah-wadah Permak di setiap kabupaten/kota dan daerah, kendati belum semuanya terbentuk.

Di Jawa Timur sendiri, kata Ira, belum semua kabupaten/kota terbentuk kepengurusan Permak. Yang sudah terbentuk di antaranya baru Surabaya, Sidoarjo, dan dapilnya, Banyuwangi, Situbondo dan Bondowoso. Sedangkan kepengurusan Permak tingkat provinsi, kata ibu 3 anak ini, sudah terbentuk di 30 provinsi.

Kepengurusan Permak yang sudah ada tersebut terus bergerak secara militan. Pengurus tingkat provinsi terus mengkoodinir pembentukan kepengurusan tingkat kecamatan, dan pengurus kecamatan menjalar mensuport pembentukan pengurus tingkat ranting/kelurahan.

“Target kami kepengurusan Permak sampai di tingkat ranting. Orang-orangnya, emak-emaknya sudah ada dimana-mana, cuma kepengurusannya yang belum terbentuk,” kata Ira.

Banyaknya emak-emak atau pendukung Prabowo-Sandi ini terlihat setiap kali cawapres tersebut melakukan kunjungan dimana saja, selalu dibanjiri ratusan bahkan ribuan emak-emak. Emak-emak ini selain berebut mengajak selvie juga selalu menyampaikan keluhan tentang harga-harga bahan kebutuhan pokok dan mendoakan Sandiaga menang.

Ira berharap ada suport untuk percepatan pembentukan kepengurusan Permak di setiap kabupaten/kota, kecamatan, dan kelurahan.

“Sebenarnya sangat banyak kelompok emak-emak ini, belum lagi yang belum tergabung dalam Permak. Hanya saja gerakan mereka jarang terekspos mass media,” kata Ira, Ahad (21/10/2018).

“Kami sudah mencanangkan bahwa tugas kaum perempuan yang tergabung dalam Permak untuk pemenangan Prabowo-Sandiaga, termasuk sebagai saksi di TPS-TPS nanti,” pungkas aktifis perempuan yang juga ikut aksi demo tolak LGBT di depan Gedung Negara Grahadi di Surabaya kapan hari ini.(Ganefo)

beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *