Irjen Kemendag Srie Agustina: “Gudang Bulog Jatim Bagai Hutan Belantara

  • Whatsapp
Irjen Kemendag Srie Agustina (4 dari kanan) saat meninjau stok beras dan gula di gudang Bulog Jatim, Kamis (20/4/2017).

SIDOARJO, beritalima.com – Inspektur Jenderal Kementerian Dalam Negeri dan Perdagangan, Srie Agustina, Kamis (20/4/2017) meninjau kesiapan beras dan gula untuk kebutuhan konsumsi masyarakat Jatim pada bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri akan datang. Peninjauan itu dilakukan di gudang Bulog Divre Jatim, di Buduran, Sidoarjo.

Kedatangan Irjen Kemendag bersama para pejabat Dinas Perdagangan Provinsi Jawa Timur disambut Direktur SDM dan Umum Bulog, Wahyu Soeparyono, dan Kepala Bulog Divisi Regional Jawa Timur, Usep Karyana, serta pejabat Bulog Jatim lainnya.

Sebagaimana yang disampaikan Kadivre Bulog Jatim, Usep Karyana, di gudang ini saat ini ada 531 ribu ton beras dan 170 ribu ton gula pasir lokal. Jumlah stok beras dan gula pasir ini sangat cukup bahkan lebih untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat Jatim menjelang hingga lebaran akan datang.

Disebutkan, untuk kebutuhan pasar saat ini hanya 50 ribu ton. “Jadi stok beras dan gula untuk masyarakat Jatim menjelang Idul Fitri aman,” tandasnya.

Irjen Kemendagri Srie Agustina tampak kagum melihat banyaknya stok beras dan gula di gudang Bulog Jatim. Dia mengungkapkan, gudang yang cukup luas dan dipenuhi beras dan gula ini bagai hutan padi dan tebu.

Dikatakan, dengan jumlah stok beras dan gula di gudang Bulog Jatim saat ini tidak ada alasan adanya kelangkaan serta kenaikan harga beras dan gula saat menjelang Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.

“Untuk harga tetap pada keputusan pemerintah, yakni sebesar Rp 12 ribu per kilogram, baik untuk harga beras dan gula. Pemerintah menjamin stok beras dan gula aman untuk kebutuhan masyarakat Jawa Timur,” tegas Srie Agustina.

Direktur SDM dan Umum Bulog, Wahyu Suparyono, mengatakan, saat ini Bulog Jawa Timur secara terus menerus melakukan penyerapan pasokan beras untuk memenuhi kebutuhan stok beras nasional, dengan target 931 ton sampai satu juta ton per tahun. Menurutnya, Jawa Timur merupakan salah satu produsen gabah dan beras terbesar di Indonesia.

Ditegaskan, untuk mencegah kenaikan harga dan kelangkaan beras dan gula yang biasanya terjadi menjelang Hari Raya Idul Fitri, pihaknya akan melakukan operasi pasar dengan harga yang telah ditetapkan oleh pemerintah, yakni Rp 12 ribu per kilogram.

Ditandaskan, posisi stok beras dan gula Bulog Jatim lebih dari yang dibutuhkan masyarakat Jatim sendiri, sehingga juga bisa untuk kebutuhan masyarakat daerah, seperti halnya yang telah dilakukan sehari sebelumnya.

Sebagaimana diketahui, sehari sebelumnya Bulog Jatim mengirim beras dan gula ke 5 provinsi nonproduksi, yakni Papua, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Timur, Jambi, dan Sumatera Utara.

Pelepasan 6 kontainer berisi 66 ton beras dan 66 ton gula pasir itu dilakukan Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, bersama Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, dan Direktur SDM & Umum Bulog, Wahyu Suparyono.

“Pengiriman ini untuk menyesuaikan permintaan kebutuhan beras di wilayah tersebut, sehingga saat puasa dan lebaran stok terpenuhi,” kata Usep Karyana saat acara pelepasan beras dan gula di halaman Hotel Shangrila Surabaya. (Ganefo)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *