Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin Dapat Rekomendasi Dari PKB dan PAN

  • Whatsapp

SURABAYA, beritalima.com- Suksesi pengganti Walikota Surabaya, Risma, pada Pilkada mendatang, sudah ada parpol yang sudah terang terangan mengusung calon.

Terbaru, PKB dan PAN, sudah memberikan rekomendasi kepada mantan Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin, sebagai calon walikota Surabaya.

Rekomendasi dari PKB diserahkan langsung oleh Ketua DPP PKB, Muhaimin Iskandar, di Jakarta, Minggu (19/1/2020) kemarin.

“Rekom untuk Pak Mahfud Arifin sudah turun,” kata Ketua DPC PKB Surabaya, Musyafak Rouf.

PKB, lanjutnya, hanya memberikan rekomendasi untuk nama calon wali kota Surabaya, sementara nama calon wakil wali kota akan diserahkan kepada Mahfud Arifin untuk memilih melalui partai-partai politik pengusung.

“Selain PKB, dalam waktu dekat sejumlah partai juga akan memberikan rekomendasinya untuk Pak Mahfud seperti PPP dan Gerindra. Kalau PKS 60 persen akan ikut gabung,” terangnya.

Rekomendasi untuk Mahfud Arifin menurutnya sudah melalui pembahasan internal partai, termasuk juga sudah mendapatkan restu dari Nahdatul Ulama sebagai induk organisasi yang melahirkan PKB.

“Pak Mahfud sudah sowan ke Rois Aam PBNU KH Miftahul Akhyar, dan beliau sepakat memberi restu kepada Pak Mahfud,” katanya.

Sementara itu, Ketua DPC Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Surabaya, Hafid Suaidi, menyebut surat tugas untuk Mahfud Arifin sebagai calon wali kota Surabaya di Pilkada 2020 bahkan turun lebih awal.

Dengan mengantongi rekomendasi PAN dan PKB, Mahfud Arifin hanya membutuhkan 2 kursi lagi untuk bisa mencalonkan sebagai calon wali kota Surabaya.

Karena sesuai aturan, untuk bisa mengusung pasangan calon wali kota dan calon wali kota, partai atau gabungan partai harus minimal memiliki 10 kursi di DPRD Surabaya.

Selain nama Mahfud Arifin, sejumlah nama yang menguat untuk masuk dalam bursa calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya antara lain, Wisnu Sakti Buana (wakil wali kota Surabaya), Eri Cahyadi (Kepala Bappeko Kota Surabaya), Zahrul Azhar Asad (tokoh pesantren), Lia Istifhama (tokoh perempuan), dan Haryanto (tokoh advokat), dan Armudji (anggota DPRD Jatim fraksi PDI-P). (Red).

beritalima.com

Pos terkait