Italia Akhirnya Taklukan Eropa

  • Whatsapp
Italia juara Euro 2020 (Sumber: Twitter @Vivo_Azzurro)

Italia berhasil menjadi juara Euro 2020 setelah mengalahkan Inggris lewat babak adu penalti dengan skor 3-2. Italia menjadi juara dengan catatan tanpa kekalahan pada turnamen ini dan hanya kebobolan 4 gol. Perjalanan Gli Azzurri sampai akhirnya berhasil kembali menjadi juara dalam major tournament mealui proses yang sangat panjang, beberapa pelatih sebelum Roberto Mancini dari mulai Cesare Prandelli, Antonio Conte, dan Giancomo Ventura gagal menjadikan Italia menjadi juara pada major tournament, bahkan nama terakhir gagal membawa Italia lolos ke Piala Dunia 2018 tiga tahun silam.

Italia dikenal dengan gaya permainan sepak bola yang defensif, tapi sejak Mancini datang pada Mei 2018 Italia memainkan sepakbola yang lebih atraktif dan menyerang. Pola formasi lama 3-5-2 ditinggalkan dan beralih ke formasi sepakbola modern yaitu 4-3-3, hal yang sebelumnya tidak biasa dilakukan oleh Italia. Terbukti dengan formasi itu Italia tetap kuat di lini belakang dengan meraih cleansheet selama fase grup Euro 2020 dan hanya kebobolan 4 gol di fase knock out. Italia juga pandai dalam urusan mencetak gol, mereka berhasil mencetak 13 gol yang menjadikan mereka tim paling subur di Euro kali ini.

Italia kini unbeaten dalam 34 laga sejak terakhir kali kalah tahun 2017, ini menandakan Gli Azzurri sudah solid dari sebelum Euro 2020 bergulir. Pemain senior Italia seperti Chiellini dan Bonucci merupakan kunci Italia bisa merengkuh gelar antarnegara benua biru ini. Dua bek tengah tersebut gagal meraih Euro 2012 saat kalah dari Spanyol di laga final, lalu mereka terus memimpin skuad Italia dari tahun ke tahun sampai akhirnya berhasil merengkuh gelar juara di tahun ini. Bersama kiper muda Gianluigi Donnarumma membuat lini belakang Italia solid dan sulit ditembus oleh lawan. Tidak lupa dengan Giovanni Di Lorenzo yang berada di posisi full back kanan dan Leonardo Spinazzola yang harus menyudahi Euro 2020 sampai menit 80 di babak perempat final. Pemain yang menempati posisi full back kiri itu mengalami cedera Achilles yang membuatnya harus menepi cukup lama.

Performa mengesankan Donnarumma selama Euro 2020 membuat dirinya berhasil menjadi pemain terbaik di turnamen ini sekaligus menjadi kiper pertama dalam sejarah yang berhasil menyabet penghargaan tersebut. Trio lini tengah Italia Nicolo Barella, Jorginho, dan Marco Verratti membuat keseimbangan antara bertahan dan menyerang skuad asuhan Roberto Mancini. Verratti berhasil mencatatkan 14 chances created tidak ada pemain lain yang meraih catatan tersebut.

Trio lini depan Italia yang mengandalkan Lorenzo Insigne, Ciro Immobile, dan Federico Chiesa ketiganya berhasil mencetak 6 gol selama turnamen ini. Pergerakan kedua winger Chiesa dan Insigne yang sangat cepat membuat mereka berhasil mencetak 3 gol selama fase knock out. Mereka membuat permainan Italia lebih agresif dalam menyerang, hal yang tidak biasa dilakukan ketika Italia memakai formasi lama dengan 2 striker target man.

Italia juga sudah menyiapkan skema adu penalti dengan matang, hal tersebut terlihat dari para penendang penalti ketika melawan Spanyol di semi final dan melawan Inggris di final dilakukan oleh pemain yang sama dan dengan urutan menendang yang sama pula. Italia juga mempunyai senjata rahasia yaitu variasi set-piece bola mati yang beragam. Dikutip dari theanalyst.com Gianni Vio salah satu staff pelatih Italia disebut memiliki 4,830 variasi set-piece. Beberapa gol Italia di Piala Eropa kali ini juga diawali dari bola mati termasuk ketika melawan Inggris di final yang memanfaatkan sepak pojok lalu Bonucci berhasil merobek gawang Jordan Pickford.

Publik Italia akhirnya bisa kembali merayakan keberhasilan Italia meraih Piala Eropa setelah terakhir kali juara pada tahun 1968. Hal ini sekaligus menjadi obat bagi tifosi (sebutan untuk penggemar timnas Italia) ketika Italia gagal lolos ke Piala Dunia 2018. Patut dinanti kiprah Italia dalam ajang sepak bola kedepannya terutama major tournament terdekat di Piala Dunia 2022 dengan permainan sepak bola menyerang ala Mancini yang mulai meninggalkan Catenaccio khas Italia.

Dharma – Politeknik Negeri Jakarta

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait