SURABAYA, Beritalima.com|
Kompetisi nasional bergengsi Statistika Ria dan Festival Sains Data (Satria Data) telah usai digelar oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), akhir November lalu. Tahun ini, kontingen Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil meningkatkan gelar Juara Umum yang sebelumnya di peringkat III menjadi peringkat II.
Koordinator Satria Data ITS Nur Azizah SSi MStat mengungkapkan, ITS berhasil membawa pulang empat penghargaan yang menjadikannya dapat menyandang Peringkat II Juara Umum. Yakni Juara 1 Statistics Essay Competition (SEC), Juara 2 Big Data Challenge (BDC), Best Presentation Statistics Infographics Competition (SIC), dan Master of Theory National Statistics Competition (NSC).
Sebagai tuan rumah Institut Pertanian Bogor (IPB). Kompetisi yang didukung oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kemendikbudristek ini meloloskan lima kontingen ITS di babak final.
“Karya yang telah dibuat merupakan hasil kerja keras mahasiswa serta bimbingan dari bapak ibu dosen pembimbing lomba,” terang perempuan yang kerap disapa Zizah ini.
Diungkapkan lebih dalam, pada kategori SEC karya jawara yang berjudul Darah, Keringat, dan Air Mata Para Pejuang Garda Depan ini merupakan gagasan dari Andrea Ernest, Ahmad Reyhan Abdillah, dan Clarissa Putri Candraningtyas. Tim ini mengaku, persiapan final dilakukan lebih baik dan matang daripada sebelumnya, apalagi dengan adanya bimbingan dari dosen pembimbing.
“Berhasil melaju ke babak final merupakan kesempatan yang sulit untuk datang dua kali,” tegas Andrea sebagai ketua tim.
Tak hanya itu, karya lain yang memperoleh gelar juara yakni Ekspor Perkebunan Tumbuh Subur, Perekonomian Indonesia Makmur oleh Punky Dita Amelia, Brianita Rianasari, dan Paskalis Sinurat. Datang dari kategori BDC dengan karyanya Klasifikasi Gender dan Prediksi Usia Berdasarkan Foto Wajah Menggunakan Deep Learning yang digagas Dava Aditya Jauhar, Christopher Adrian Kusuma, dan Prima Secondary Ramadhan.
Terakhir, karya berjudul Pemodelan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara di Indonesia tahun 2015-2020 Menggunakan Regresi Data Panel oleh Melliyuma Miyoze.
Zizah menjelaskan bahwa capaian ITS di Satria Data tahun ini mengalami peningkatan. Tahun sebelumnya, ITS mendapatkan Juara Umum ke-3 dan tahun ini melompat di posisi ke-2.
“Melalui kompetisi ini, tidak hanya kemampuan secara akademik yang diasah, namun juga soft skill yang akan berguna di masa depan,” terangnya.
Lebih lanjut, proses pembimbingan dilakukan secara optimal dari persiapan awal hingga babak final. Tahun ini, ITS menyiapkan basecamp bagi para finalis lomba. Basecamp tersebut digelar selama lima hari dengan tujuan agar para finalis bisa fokus mempersiapkan babak final dan mendapatkan bimbingan intensif dari dosen pembimbing.
Pada periode basecamp, diberikan materi yang ditujukan untuk membekali para finalis dalam menghadapi babak final, mulai dari pembuatan PowerPoint Presentation (PPT), penyampaian presentasi yang baik, hingga tips-tips dalam menghadapi final lomba.
“Sebelum hari H, para finalis juga dibekali materi tentang relaksasi agar mereka siap baik secara mental maupun akademis,” ungkapnya
Prestasi tersebut tidak diharapkan berhenti sampai di pencapaian ini. ITS berharap agar para finalis dapat melakukan transfer pengetahuan untuk melanjutkan tongkat estafet dalam mengikuti kompetisi ini. Sebab, regenerasi yang siap andil berlomba dalam ajang Satria Data setiap tahun sangat dinanti kiprahnya.
“Semoga di tahun depan, ITS dapat meraih Juara Umum I,” tandasnya penuh harap.(Yul)
Caption:
Daftar perguruan tinggi pemenang pada ajang Satria Data 2021, ITS mendapat predikat Juara Umum II